Advertisement
Mediasi Kasus Pemukulan Siswa Baru oleh Kakak Kelas di SMP Sragen Buntu

Advertisement
Harianjogja.com, SRAGEN—Mediasi antara pihak korban dan pelaku pemukulan yang terjadi salah satu SMP negeri di Sragen yang difasilitasi sekolah didampingi pihak kepolisian, TNI, dan kepala desa setempat berakhir dengan deadlock atau tidak ada kesepakatan, Kamis (24/7/2025).
Pelaksanaan mediasi di ruang Kepala SMP itu awalnya akan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB. Namun, kedatangan para pihak yang terlambat akhirnya proses mediasi berlangsung secara tertutup mulai pukul 10.00 WIB.
Advertisement
Mediasi tersebut berjalan cukup alot dan berlangsung pukul 12.00 WIB atau selama dua jam. Informasi yang dihimpun Espos.id di sekolah tersebut, mediasi tersebut merupakan mediasi kedua setelah upaya mediasi sebelumnya juga gagal.
Plt. Kepala SMPN di Sragen tersebut, NS, menyampaikan hasil mediasi yang juga dihadiri orang tua siswa, kepala desa terkait, kepolisian, dan TNI tidak menemukan kesepakatan damai. Dia menyampaikan perkara dugaan pemukulan itu akhirnya dilanjutkan ke proses hukum di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sragen.
NS didampingi Waka Kesiswaan, TH, kepada awak media, Kamis siang, menjelaskan setelah mendengar adanya pemukulan dengan korban siswa baru itu, sekolah langsung menugaskan Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan (TPPK) sekolahan untuk melakukan klarifikasi kepada pihak-pihak terkait.
“Dari keterangan TPPK, awalnya ada sekelompok siswa yang menggedor-gedor pintu dan jendela ruang kelas VIIG. Sekelompok siswa ini ternyata dari para siswa kelas VIII. Korban membuka pintu secara tidak sengaja mengenai wajah salah satu kakak kelasnya. Spontan tidak terkendali emosinya dan terjadilah keributan disertai pemukulan,” jelas Ninuk.
BACA JUGA: Disdik Sleman Kesulitan Menelusuri Sekolah yang Melakukan Pungutan Seragam
Dia menyampaikan peristiwa itu terjadi pada Selasa (22/7/2025) sesudah kepala SMP menyosialisasikan program sekolah kepada orang tua siswa dan salah satu materinya memang berkaitan dengan stop bullying. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi setelah lewat masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
“Ya, ini menjadi pembelajaran sekolah. Hari itu, saya memberi sosialisasi anti-bulying kepada orang tua siswa. Pada Senin [21/7/2025], saya juga menekankan kepada para siswa tidak boleh ada bullying saat menjadi pembina upacara,” jelas Ninuk.
NS tidak menyangka terjadi keributan antarsiswa yang berujung kepada pemukulan terhadap siswa baru. Dia memahami jumlah siswa di SMPN itu ada 700-an orang dengan latar belakang yang berbeda-beda sehingga pengawasan tidak bisa satu per satu dilakukan.
“Begitu tahu ada peristiwa itu, maka korban langsung dilarikan ke klinik terdekat dengan mobil saya. Sebenarnya mau saya kemudikan sendiri tetapi atas saran para guru, akhirnya ada guru lain yang membawa ke klinik,” jelas Ninuk.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan TH menyampaikan tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen sempat datang ke sekolah dan memanggil lima siswa yang terlibat dalam peristiwa pemukulan terhadap salah satu siswa baru. Dia menjelaskan dari hasil keterangan terhadap lima siswa Kelas VIII itu ternyata pelaku pemukulan itu hanya satu siswa.
“Tiga orang lainnya berusaha melerai dan satu orang berada di dalam kelas. Jadi yang memukul korban itu satu orang dengan inisial LH, sedangkan untuk yang lainnya sekadar saksi. Kalau saya melihat LH Ini setiap harinya penurut dan tidak nakal. Kalau mental temperamen itu tidak tahu,” ujar Teguh.
Dia melanjutkan untuk sementara sekolah belum mengambil sikap karena menunggu kebijakan Polres Sragen dalam penanganannya seperti apa. Dia menerangkan untuk kondisi korban hanya rawat jalan dan hingga Kamis ini masih dalam pemulihan.
“Kami menjamin ketika korban kembali ke sekolah diperlakukan sama dengan siswa lainnya. Setelah kejadian itu mungkin korban masih trauma dan masih memar. Kami dari sekolah memberi dispensasi untuk istirahat sementara di rumah,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Stasiun Tugu Sisi Utara Bakal Ditata Ulang Khusus untuk Layanan KA Bandara
Advertisement

Jadwal Event di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Advertisement
Advertisement