Advertisement
Penampakan Rumah Tempat 4 Anak Kelaparan, Disiksa hingga Dirantai di Andong Boyolali

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Kondisi rumah milik warga pria atas nama SP, 65, lokasi ditemukannya empat anak yang dirantai dan kelaparan di Dukuh Mojo, Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, terpantau sepi pada Senin (14/7/2025) pagi.
Pantauan Espos pada Senin pagi, gerbang depan rumah tersebut terlihat ditutup tapi tidak dikunci. Lalu, gerbang kedua di belakang yang lebih tinggi dan berwarna biru dikunci. Di sisi kiri terlihat sebuah rumah dengan tembok warna putih. Lalu, di area yang tertutup gerbang biru tinggi terlihat selasar terbuka dengan meja.
Advertisement
Kades Mojo, Bagus Muhammad Muksin, mengatakan anak-anak yang dirantai tersebut saat ditemukan berada di selasar tersebut. Terlihat, ada pula kandang kambing dan beberapa sepeda motor terparkir di dalamnya.
"Kalau Pak S ini sudah dibawa ke Polres, istrinya kurang tahu. Cuma istrinya itu ASN di Kecamatan Miri, Sragen," kata dia saat ditemui wartawan di lokasi, Senin.
Bagus mengatakan penemuan tersebut dimulai dari salah satu anak yang kedapatan mengambil kotak amal di masjid pada Minggu dini hari. Setelah mengambil kotak amal, lanjut dia, mereka bingung membuka kotak lalu dibawa ke belakang Kantor Desa Mojo.
Warga sekitar kemudian mencurigai hal tersebut dan dicek ternyata ada kotak amal kecil. Saat ditanyai, bocah itu mengaku mengambil uang kotak amal untuk digunakan makan adiknya karena tidak diberi makan pemilik rumah.
"Isi kotak amalnya cuma Rp20.000. Kalau niat maling pasti ambil yang besar, tapi kan dia ambil karena lapar untuk beli makanan. Istilahnya ambil lah, bukan maling karena dia memang membutuhkan," kata dia.
Bagus menambahkan sang anak mengaku tinggal di sebuah yayasan. Akan tetapi Kades membantah rumah tersebut bukan yayasan karena belum ada izinnya.
"Katanya izinnya [yayasannya] berjalan, tapi mengapa sudah beberapa tahun yang lalu masih berjalan," kata dia.
Kemudian, warga membawa anak yang kedapatan mengambil uang tersebut ke tempatnya tinggal. Di situ, ditemukanlah dua anak lain yang dirantai kakinya.
Kades Mojo melepas rantai salah satu anak dengan tang. Kemudian, Bagus menghubungi Polsek Andong. Setelah polisi hadir, rantai satu anak lagi dilepas paksa dengan tang. Baru kemudian, anak-anak tersebut ditanyai seperti nama, umur, asal, dan sebagainya. Walaupun, lanjut dia, anak-anak tersebut tak ingat alamat yang tepat.
"Kami tanya mereka, katanya sudah sebulan tidur di teras tadi. Makannya sekitar 7-10 hari singkong tapi tidak layak dikonsumsi. Sehingga, anak-anak menjadi telantar," kata dia.
Bagus Muksin kemudian pada Minggu pagi bersama bidan mengecek kondisi badan anak-anak. Dilihat anak-anak yang dirantai terlihat bekas memar. Mereka mengaku dipukul karena mengambil nasi di dalam rumah dan mengaku sering diperlakukan seperti itu.
Kemudian, warga sepakat menunggu pemilik rumah datang. Sekitar Minggu pukul 11.00 WIB, SP datang kemudian dibawa ke Polsek Andong kemudian dibawa ke Polres Boyolali.
Sebelumnya, Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengatakan orang tua dari keempat anak tersebut menitipkan ke SP untuk mengaji.
"Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup religius," kata dia kepada Espos di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).
Ia menjelaskan hasil sementara berdasarkan interograsi, anak baru dititipkan sekitar satu bulan dititipkan termasuk yang dirantai.
SP telah dibawa ke Polres Boyolali dan dilaksanakan gelar perkara pada Senin pagi. Sehingga, Rosyid mengatakan akan memberikan update tersangka dan rilis kasus.
"Dari hasil interograsi, [alasan dirantai] itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," kata dia.
Sebelumnya, sejumlah bocah ditemukan dalam kondisi kelaparan dan dirantai di Mojo, Andong, Boyolali, pada Minggu (13/7/2025) dini hari. Ada dua anak dirantai dari total empat anak laki-laki yang ditemukan.
Empat anak tersebut inisial VMR, 6, adik kandung dari MAF, 11, keduanya dari Kabupaten Batang. Kemudian, ada adik-kakak kandung yaitu SAW, 14, dan IAR, 11, asal Kabupaten Semarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir Diplomat Muda Sebelum Ditemukan Meninggal Tertutup Lakban
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Penjelasan Kapolres Boyolali Terkait Temuan 4 Anak Dirantai dan Kelaparan di Andong
- Kronologi Penemuan 4 Anak Kelaparan dan Dirantai di Andong Boyolali, Berawal dari Pencurian Kotak Amal di Masjid
- Penampakan Rumah Tempat 4 Anak Kelaparan, Disiksa hingga Dirantai di Andong Boyolali
- Viral Video Puluhan Orang Berjubah Putih Lakukan Ritual di Puncak Gunung Lawu
- Anak Diduga Disiksa Dirantai hingga Kelaparan di Mojo Boyolali, Pemilik Rumah Ditetapkan Tersangka
Advertisement
Advertisement