Advertisement

Penjelasan Kapolres Boyolali Terkait Temuan 4 Anak Dirantai dan Kelaparan di Andong

Nikmatul Faizah
Senin, 14 Juli 2025 - 09:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Penjelasan Kapolres Boyolali Terkait Temuan 4 Anak Dirantai dan Kelaparan di Andong Foto Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, saat diwawancara di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025). (Solopos - Ni'matul Faizah)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI —Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto angkat bicara terkait temuan empat orang anak dalam kondisi kelaparan dan beberapa di antaranya dirantai di rumah milik warga Mojo, Andong, Boyolali inisial SP, 65, pada Minggu (13/7/2025) dini hari.

Menurut Kapolres, orang tua dari keempat anak tersebut menitipkan ke SP untuk mengaji. Empat anak tersebut inisial VMR, 6, adik kandung dari MAF, 11, keduanya dari Kabupaten Batang. Kemudian, ada adik-kakak kandung yaitu SAW, 14, dan IAR, 11, asal Kabupaten Semarang.

Advertisement

BACA JUGA: 4 Bocah Diduga Disiksa di Sebuah Rumah Desa Mojo Boyolali, 3 Anak Kakinya Dirantai dan Kelaparan

"Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup relijius," kata dia kepada Espos di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).

Ia menjelaskan hasil sementara berdasarkan interograsi, anak baru dititipkan sekitar satu bulan dititipkan termasuk yang dirantai. SP telah dibawa ke Polres Boyolali dan dilaksanakan gelar perkara pada Senin pagi. Sehingga, Rosyid mengatakan akan memberikan update tersangka dan rilis kasus.

"Dari hasil interograsi, [alasan dirantai] itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, pemilik rumah sekaligus terduga penelantar dan perantai anak yang ada di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali, SP, 65, telah dibawa ke Polres Boyolali pada Minggu (13/7/2025) sore ke Polres Boyolali.

Kasi Humas Polres Boyolali, Iptu Winarsih, membenarkan kejadian penemuan bocah yang terlantar dan kelaparan di Desa Mojo, Kecamatan Andong.

“Setahu saya salah satu anaknya ngambil kotak amal pada Minggu dini hari, ketahuan dibawa ke lokasi, kok di sana ada yang anak tidur. Ketahuanlah itu. Kalau yang punya rumah tadi pukul 15.00 WIB dibawa ke Polres Boyolali, langsung ditangani Satreskrim,” kata dia dihubungi Espos pada Minggu malam.

Bocah yang ditemukan dalam kondisi dirantai dan kelaparan di Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali pada Minggu (13/7/2025) dini hari ternyata tak disekolahkan. Padahal, seusai mereka seharusnya mendapatkan pendidikan yang layak.

BACA JUGA: Pria di Boyolali Perkosa Anak Tetangga

Kepala Desa Mojo, Bagus Muhammad Muksin, mengatakan keempatnya tidak disekolahkan oleh pemilik rumah inisial SP, 65. “Ya [tidak disekolahkan]. Disuruh cari daun untuk kambing. Satu bulan,” kata dia dihubungi Espos Minggu malam.

Empat anak tersebut inisial VMR, 6, adik kandung dari MAF, 11, keduanya dari Kabupaten Batang. Kemudian, ada adik-kakak kandung yaitu SAW, 14, dan IAR, 11, asal Kabupaten Semarang. MAF dan VAR ternyata telah menetap di sana selama dua tahun. Sedangkan SAW dan IAR telah tinggal selama satu tahun.


“Yang dirantai itu yang adik-adiknya, yang kecil [VMR dan IAR]. Satu bulan mereka dirantai, jadi bisa geraknya cuma di dalam rumah,” kata dia.

Ia mengatakan pemilik rumah yaitu SP adalah orang yang jarang berinteraksi dengan warga dan tertutup. Sehingga, warga baru mengetahui hal tersebut.

Muksin mengatakan anak-anak tersebut juga diancam sehingga awalnya tidak mau mengaku. Kemudian, ia membujuk mereka dan memberikan rasa aman baru mau mengaku.

Muksin berharap pelaku bisa dihukum dan mendekam di tahanan dalam waktu yang lama untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Sebelumnya diberitakan, empat bocah laki-laki berusia 6 tahun-14 tahun ditemukan dalam kondisi terlantar di sebuah rumah di wilayah Desa Mojo, Kecamatan Andong, Kabupaten Boyolali pada Minggu (13/7/2025) dini hari. Beberapa anak ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan kaki dirantai dan kelaparan di salah satu rumah warga setempat inisial SP, 65.

Muksin mengatakan kejadian bermula saat Sabtu (12/7/2025), anak-anak tersebut ditinggal pergi oleh pemilik rumah inisial SP sejak siang. Namun, tidak diberi makan. Ada makanan berupa singkong. Anak-anak tersebut merasa kelaparan.

Kemudian, pada Minggu sekitar pukul 01.30 WIB, salah satu dari mereka atas nama MAF, 11, berhasil keluar dari rumah kemudian datang ke masjid wilayah Desa Kacangan, Andong, untuk mengambil kotak amal masjid tapi ketahuan warga. Selanjutnya, ia ditanya alamat rumah dan datanglah ke salah satu rumah di Desa Mojo, Andong.

“Jadi dia seperti bingung mau membuka kotak amalnya, ditanya mengapa ambil karena mau makan adiknya karena satu bulan enggak dikasih makan nasi tapi singkong. Ditanya dia tinggalnya di tempat pelaku,” kata Muksin saat dihubungi Espos, Minggu (13/7/2025) malam.


Kemudian, warga mengantar ke rumah pelaku dengan tujuan untuk memberi pesan agar anak tersebut dirawat benar-benar apabila tinggal di situ. Namun, pemilik rumah tidak ada. Justru, di sana warga menemukan anak lain dirantai.

“Jadi kondisinya dirantai, sudah satu bulan lebih tidur di luar tanpa alas, tanpa selimut. Kemudian saya lepas rantai, tapi saya juga lapor Polsek. Kemudian, kami pantau dan kami beri makan nasi dan telur, enggak ada tiga menit langsung habis,” kata dia.

Setelah makan, akhirnya Muksin bertanya seperti asal dan sebagainya. Namun, ia mengatakan anak-anak tersebut meminta agar tidak bilang ke pemilik rumah karena takut dianiaya.

“Intinya mereka ngomong jangan bilang-bilang karena nanti dipukuli, dimarahi, dianiaya lah istilahnya. Anak-anak itu ketakutan, terus saya bilang kalau dianiaya suruh bilang ke saya, akhirnya mereka mengaku,” kata dia.

Mereka kemudian meminta untuk pulang ke daerah asal mereka karena sudah tidak mau tinggal di tempat tersebut karena disiksa dan tidak diberi makan.

“Minggu pagi itu saya akhirnya meminta bidan untuk memeriksa keempat anak tersebut karena ada memar-memar di badan, mungkin dipukul dengan benda-benda dan tangan,” kata dia.

Lalu, pada Minggu siang pemilik rumah pulang dan diminta bertanggung jawab hal tersebut ke Polsek Andong. Anak-anak tersebut kemudian dibawa ke Polres Boyolali untuk diamankan, dimintai keterangan, dan divisum di lokasi.

“Itu kondisinya rumah, katanya memang gonta-ganti. Saya tanya yang dari Batang sudah di sana dua tahun, yang dari Kabupaten Semarang satu tahun. Relasinya bukan keluarga atau siapa-siapa, bisa jadi modus untuk mencari akses bantuan. Yang dua yatim, yang dua lagi bukan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Sumarno, membenarkan telah menerima laporan soal anak yang dirantai tersebut.

“Sudah [dapat laporan]. Besok kami akan asesmen dan sementara anak akan kami bawa ke rumah aman. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dari asal anak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir Diplomat Muda Sebelum Ditemukan Meninggal Tertutup Lakban

Bantul
| Senin, 14 Juli 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement