Advertisement
Fadli Zon Dapat Penghargaan dari UNS Solo, Dinilai Berperan Kembangkan Budaya Jawa,

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO — Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo memberikan penghargaan Javanese Cultural Award 2025 kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Selasa (3/6/2025) malam.
Fadli Zon mendapatkan penghargaan kategori Guardian of the Nation’s Soul Award. Penghargaan ini merupakan apresiasi atas dedikasinya dalam merawat dan memajukan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa.
Advertisement
Kemudian pada kategori International Excellence in Cultural Artistry Award diberikan kepada seniman karawitan asal Bojonegoro, Sumarsam. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi atas peran Sumarsam dalam memperkenalkan seni tradisi Jawa ke dunia internasional.
Selain itu, ada penghargaan Top 10 UNS Jawametrik 2025. Penghargaan ini dibagi dalam dua kategori, yaitu Top 10 UNS Jawametrik Domestic Category dan Top 10 UNS Jawametrik Abroad Category. Penghargaan diberikan kepada sejumlah tokoh budaya.
Plh Rektor UNS Solo, Fitria Rahmawati, mengatakan penghargaan tersebut merupakan upaya untuk mengapresiasi para tokoh yang telah berdedikasi di bidang kebudayaan Jawa.
Dia menjelaskan penghargaan yang diadakan sejak 2021 itu merupakan bagian dari pemeringkatan institusi pengembang budaya Jawa di dunia. Dia berharap penghargaan ini bisa menjadi katalis jejaring budaya Jawa di dunia.
“Melalui program UNS Jawametrik dan Javanese Cultural Awards, diharapkan terwujud ekosistem budaya Jawa yang lebih kuat, relevan, dan berkelanjutan. Semoga program tersebut dapat memperkuat posisi PUI Javanologi UNS sebagai pusat keilmuan kebudayaan, mendorong terbentuknya kolaborasi antara institusi dalam memajukan budaya Jawa,” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (4/6/2025).
Kepala PUI Javanologi UNS Solo, Sahid Teguh Widodo Sahid, menekankan peran strategis Javanologi UNS dalam pengembangan budaya Jawa. Dia mengatakan saat ini lembaga tersebut didukung oleh sembilan profesor, 13 doktor, enam magister, dan empat staf peneliti aktif.
“Mereka terlibat dalam dokumentasi, penelitian, hingga rekonstruksi berbagai tradisi dan budaya Jawa. Kami terus menguatkan jejaring nasional dan internasional demi pelestarian budaya Jawa secara berkelanjutan,” katanya.
Sejumlah kajian yang menjadi fokus PUI Javanologi yakni bidang seni tradisi, bidang sastra tradisi, bidang saintifikasi pengobatan tradisional, bidang keragaman hayati, bidang kajian sosial dan humaniora, serta bidang kuliner Jawa.
“Lalu ditambah ada bidang konservasi biodiversitas, bidang preservasi dan kajian manuskrip jawa, bidang sekolah tradisi, bidang permuseuman, bidang internasionalisasi Jawa dalam kancah dunia, dan bidang diaspora Jawa dunia,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Kamis 31 Juli 2025, Cek Lokasinya di Sini
Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement