Advertisement

Guru yang Injak Murid di Boyolali Dinonaktifkan

Nimatul Faizah
Senin, 15 September 2025 - 06:27 WIB
Ujang Hasanudin
Guru yang Injak Murid di Boyolali Dinonaktifkan Warga saat mendatangi SMAN 1 Cepogo Boyolali seusai adanya kejadian siswa diinjak guru, Rabu (10 - 9 - 2025). (Istimewa)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI - Guru Matematika SMAN 1 Cepogo, Boyolali, berinisial H, yang diduga menginjak muridnya hingga kesakitan dinonaktifkan sementara dari kegiatan mengajar. Keputusan nasib guru tersebut selanjutnya diserahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah.

Plh Kepala Cabang Dinas V Jawa Tengah, Indah Kumalasari, mengatakan sementara ini guru tersebut tidak mengajar. “Enggak, sudah enggak [mengajar]. Sampai keputusan keluar [dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng],” kata dia saat dihubungi Espos, Minggu (14/9/2025).

Advertisement

Ia mengatakan pada Jumat (12/9/2025), hasil klarifikasi kepada guru tersebut telah dikirimkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

“Kami tinggal menunggu tindak lanjut dari induk [Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng], menunggu keputusannya,” kata dia. Ditanya apakah H akan dipindah atau tidak, Indah mengatakan hal tersebut wewenang dinas.

Begitu pula soal kapan hasil klarifikasi bisa diketahui, ia mengatakan bukan wewenangnya. “Yang jelas kami sudah mengklarifikasi dan kami kirimkan berkasnya ke induk,” jelasnya.

BACA JUGA: Kronologi Guru SMAN 1 Cepogo Boyolali Menginjak Siswa

Ia mengatakan laporan terakhir yang ia terima, siswa SMAN 1 Cepogo, Boyolali, yang diduga diinjak oleh guru itu, YS, sudah masuk sekolah dan pendidikan berjalan kondusif. Kegiatan belajar mengajar berjalan sebagaimana mestinya.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kehumasan SMAN 1 Cepogo Boyolali, Syamsudin, mengonfirmasi guru Matematika berinisial H telah nonaktif mengajar. Siswa yang menjadi korban juga telah masuk sekolah.

Sebelumnya diberitakan, puluhan warga menggeruduk SMAN 1 Cepogo, Boyolali, pada Rabu (10/9/2025) siang. Mereka datang untuk memprotes guru Matematika yang diduga melakukan kekerasan kepada murid yaitu menginjak punggung murid tersebut hingga kesakitan.

Koordinator aksi sekaligus tetangga korban, Nanang WN, menyampaikan pada Selasa (9/9/2025) malam ia melihat siswa tersebut, YS, 18, seperti orang linglung dan tidak makan saat kegiatan kumbokarnan pernikahan di desa. Ia pun bertanya dan YS menjawab sedang kesakitan.

Remaja itu kemudian mengaku punggungnya sakit setelah diinjak oleh gurunya beberapa waktu lalu. Diketahui, YS adalah siswa kelas XI di SMAN 1 Cepogo Boyolali.

Warga Menggeruduk Sekolah

“Akhirnya semalam saya visumkan ke RSUD Pandan Arang Boyolali. Nanti hasilnya bakal kami serahkan ke polisi. Kami tadi datang kan klarifikasi, intinya guru sudah mengakui dia menginjak tiga murid, tapi tetangga saya yang posisinya di tengah. Setelah diinjak, yang dua bangun dan satu itu enggak bangun, menangis, lalu berdiri enggak bisa apa-apa,” kata dia saat dihubungi Espos, Rabu.

Nanang mengatakan setelah kejadian tersebut, YS dibopong dan diantar pulang tapi tidak langsung diperiksakan ke rumah sakit atau dirontgen. Nanang menyesalkan mengapa sekolah tak segera mengantarkan si anak periksa ke rumah sakit tapi dibawa ke tukang pijat lalu diberi uang Rp100.000.

Warga yang mengetahui hal itu tidak terima kemudian mengajak menggeruduk sekolah untuk meminta pertanggungjawaban.

Sementara itu, Plt Kepala SMAN 1 Cepogo, Djoko Heriyanto, menyampaikan sekolah memohon maaf kepada keluarga dan masyarakat atas kelakuan oknum guru Matematika berinisial H. Ia mengakui hal tersebut tidak sesuai ketentuan dan tentunya salah.

Ia mengakui tidak pernah ada aturan yang mengatur guru membuat hukuman ke siswa dengan cara kekerasan. Terlebih, SMAN 1 Cepogo Boyolali adalah sekolah anti-bullying.

Djoko menjelaskan peristiwa pada Rabu (27/8/2025), di mana pada saat pembelajaran ada tiga anak yang tidur tengkurap di lantai sisi belakang kelas. Ketika dibangunkan tidak bangun, H berusaha membangunkan dengan berjalan menginjak tiga siswa tersebut di bagian punggung.

“Bukan menginjak-injak, tapi berjalan menginjak. Jadi seperti jalan biasa, lalu yang dua bangun. Yang satu kok enggak bangun-bangun katanya sakit di punggung. Cerita juga katanya sudah pernah riwayat sakit kecetit di punggungnya itu. Si anak itu di rumah juga sudah bekerja membantu orang tua, di tegal, dan sebagainya. Beberapa kali tercetit, ketika tercetit itu kejang,” kata dia.

Melihat hal tersebut, guru matematika H itu memanggil guru olahraga untuk penanganan pertama. Lalu, karena guru olahraga tidak ada kemudian ada siswa yang mengatakan memiliki tetangga tukang urut. Kemudian, dibawa YS dibawa ke tukang urut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Langit Jogja dan Sekitarnya Hari Ini Diprediksi Cerah Siang-Malam

Langit Jogja dan Sekitarnya Hari Ini Diprediksi Cerah Siang-Malam

Jogja
| Senin, 15 September 2025, 04:07 WIB

Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja

Wisata
| Jum'at, 12 September 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement