Advertisement

Dampak Cuaca Ekstrem: Jalur Solo-Selo-Boyoali Tertutup Material Longsor

Suharsih
Senin, 11 Maret 2024 - 12:17 WIB
Sunartono
Dampak Cuaca Ekstrem: Jalur Solo-Selo-Boyoali Tertutup Material Longsor Sukarelawan BPBD Boyolali membersihkan material longsor di wilayah Kecamatan Selo, Boyolali, Minggu (10/3/2024). (Istimewa - BPBD Boyolali)

Advertisement

Harianjogjacom, BOYOLALI—Longsor kembali terjadi di jalur Solo-Selo-Borobudur atau SSB wilayah Selo, Boyolali, Sabtu (9/3/2024) dini hari. Selain longsor, pohon tumbang akibat hujan deras juga terjadi di sejumlah titik.

Kasi Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Boyolali, Rima Kusuma, melaporkan tanah longsor dilaporkan pada Minggu (10/3/2024) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Tercatat ada tiga lokasi longsor di jalur SSB wilayah Selo dan satu lokasi di jalan kampung.

Advertisement

BACA JUGA : Longsoran Tebing di Jalur Selo Berhasil Dibersihkan, 1 Mobil Sempat Terseret ke Jurang

“Tanah longsor di Jalur SSB Desa Genting, Desa Samiran, dan Dukuh Tritis, Desa Lencoh. Lalu, ada jalur utara Pasar Gebyok, Desa Selo,” kata dia kepada JIBI/Solopos, Senin (11/3/2024).

Ia menjelaskan tanah longsor di jalur Solo-Selo-Borobudur, Boyolali, terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21.00 WIB setelah hujan lebat dan angin dalam durasi yang lama. Longsor terjadi di Kecamatan Selo yang memiliki konstruksi tanah perbukitan.

Kejadian tersebut sempat berdampak pada tertutupnya jalan utama SSB dan menimbulkan kemacetan. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Boyolali bersama sukarelawan dan warga kemudian membersihkan longsoran baik dengan tenaga manual maupun ekskavator.

“Pembersihan material tanah longsor berlangsung lancar dibantu beberapa unsur [masyarakat] yang terlibat di lokasi kejadian,” kata dia.

Longsor di jalur Solo-Selo-Borobudur, Selo, Boyolali, ini merupakan kali kedua pada triwulan pertama 2024 ini. Sebelumnya, tebing di jalur tersebut longsor tepatnya di wilayah Dukuh Tritis, Desa Lencoh, Selo, Jumat (19/1/2024).

Kejadian itu mengakibatkan lalu lintas macet parah. Dua mobil juga sempat terseret masuk ke ladang warga. Selain di jalur Solo-Selo-Borobudur, ia menyampaikan tanah longsor juga terjadi di Dukuh/Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, dan mengenai rumah warga bernama Suwaji, 68. Rima menjelaskan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Pohon Tumbang

“Tanah longsor mengenai ruangan dapur, toilet, dan kandang [ternak] korban,” kata dia. Longsor di Dukuh Blambangan, Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, juga menimpa gudang milik warga setempat, Sutadi, dan dapur milik Kartorejo Wakinem.

Material longsoran dibersihkan oleh warga setempat, perangkat desa, dan BPBD Boyolali. Ada pula tanah longsor yang menimpa teras rumah warga bernama Suharno dan Paiman di Dukuh Kalimati, Desa Tanjungsari, Banyudono.

Tidak ada korban jiwa, akan tetapi akibatnya teras rumah, atap, dan satu unik sepeda motor rusak. Kerugian materiel sekitar Rp15 juta.

“Warga setempat bersama sukarelawan dari perumahan membantu menggunakan alat berat untuk proses pembersihan longsoran yang menimpa teras rumah warga tersebut dan sudah teratasi,” kata dia.

Akibat cuaca ekstrem juga mengakibatkan pohon petai besar tumbang menimpa dua rumah warga di Dukuh Mangunjiwo, Desa Banaran, Kecamatan Boyolali, pada Minggu.

BACA JUGA : Dampak Badai Anggrek, Dua Ruas Jalan di Kulonprogo Ditutup karena Tanah longsor

Rima memperkirakan kerugian dua rumah yang tertimpa pohon tumbang tersebut senilai Rp70 juta. “Kerugian Rp70 juta karena separuh rumah rusak sedang hampir roboh akibat tertimpa pohon tersebut,” kata dia.

Warga, BPBD Boyolali, TNI, Polri, dan sukarelawan pun bergotong royong membantu membersihkan pohon tumbang. Rima pun mengajak masyarakat untuk selalu waspada ketika cuaca ekstrem terjadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Sempat Menitipkan Pesan Ini lewat Harianjogja.com Dua Tahun yang lalu

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement