Advertisement

9 SD Negeri di Wonogiri Tidak Mendapatkan Murid Baru di 2025, Ini Daftarnya

Muhammad Diky Praditia
Selasa, 15 Juli 2025 - 20:17 WIB
Sunartono
9 SD Negeri di Wonogiri Tidak Mendapatkan Murid Baru di 2025, Ini Daftarnya Foto ilustrasi Siswa Sekolah Dasar / Foto dibuat dengan Artificial Intelligence ChatGPT

Advertisement

Harianjogja.com, WONOGIRI—Sebanyak sembilan SD negeri di Kabupaten Wonogiri tidak mendapatkan murid dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025. Populasi usia anak SD yang minim dinilai menjadi penyebab sekolah itu nihil peserta didik baru.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, sembilan SD yang tidak mendapatkan siswa itu meliputi SDN 3 Batuwarno (Kecamatan Batuwarno), SDN 5 Kepuhsari (Kecamatan Manyaran), SDN 5 Bero dan SDN 7 Bero (Kecamatan Manyaran), dan SDN 3 Trukan (Kecamatan Pracimantoro).

Advertisement

Kemudian SDN 1 Klunggen (Kecamatan Slogohimo), SDN 3 Ngrejo dan SDN 3 Sendangmulyo (Kecamatan Tirtomoyo), dan SDN 1 Pulutan Kulon (Kecamatan Wuryantoro).

Dalam beberapa tahun terakhir, sekolah-sekolah itu memang hanya memiliki jumlah siswa sedikit. Jumlah total siswa di semua rombongan belajar kelas I hingga VI tidak sampai 30 anak.

BACA JUGA: Daftar Jumlah PHK di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiap Kabupaten dan Kota per Juni 2025

Menurut Data Pokok Pendidikan, rata-rata sekolah di Wonogiri yang pada tahun ajaran 2025/2026 ini tidak mendapatkan murid baru hanya memiliki belasan siswa pada tahun ajaran lalu. Misalnya SDN 1 Pulutan Kulon yang hanya memiliki total 11 siswa, SDN 1 Klunggen tujuh siswa, dan SDN 4 Bero memiliki total 12 siswa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Sriyanto menyebut tidak adanya murid baru di sembilan SD negeri tersebut pada tahun ini bukan karena mutu sekolah rendah. Nihilnya siswa baru lantaran populasi anak usia masuk SD di sekitar sekolah tersebut sangat sedikit. Apalagi sistem penerimaan murid baru (SPMB) SDN menggunakan skema domisili sekitar sekolah.

“Memang penduduk usia masuk SD ini yang minim. Ada juga yang memang kebanyakan SD, misalnya di Desa Bero yang satu desa memiliki tujuh SD. Ini mungkin karena dulu pemerintah ingin mendekatkan akses sekolah. Permukiman di desa itu memang mencar-mencar karena geografisnya bergunung,” kata Sriyanto, Selasa (15/7/2025).

Penurunan populasi anak usia masuk SD ini juga tampak dari perbandingan jumlah anak yang masuk SD dengan anak yang masuk SMP. Pada tahun ini jumlah anak yang masuk SMP negeri maupun swasta sebanyak 10.734 siswa.

Adapun anak yang diterima masuk SD negeri dan swasta sejumlah 10.356 anak. Artinya, dalam jarak enam tahun, jumlah populasi anak sekolah dasar turun. ”Pada tahun kemarin, perbandingan jumlah anak yang masuk SD dengan yang masuk SMP selisihnya sekitar 600 anak. Siswa yang masuk SMP lebih banyak,” ujar dia.

Koordinator Pengawas SD Kabupaten Wonogiri, Hery Hartanto menambahkan setiap SDN sebenarnya sudah berupaya maksimal untuk mendapatkan peserta didik baru. Mereka sudah berusaha mendata potensi setiap anak usia masuk SD. Hanya, memang jumlah populasi anak usia SD di desa tersebut sangat minim.

“Jadi mau dipaksakan untuk diisi juga tidak mungkin, karena kenyataannya memang populasi anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Espos

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Listrik Hari ini Rabu (16/7/2025) di Gunungkidul, Sleman, dan Kulonprogo

Jogja
| Rabu, 16 Juli 2025, 05:07 WIB

Advertisement

alt

Berwisata di Tengah Bediding Saat Udara Dingin, Ini Tips Agar Tetap Sehat

Wisata
| Selasa, 15 Juli 2025, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement