Advertisement
Makan Bergizi Gratis di Boyolali Dianggarkan Rp1,2 Miliar per Bulan
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI—Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Boyolali, Jawa Tengah, dianggarkan Rp1,2 miliar per bulan. Pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) anggaran ini untuk belanja bahan baku.
"Belanja kami Rp1,2 miliar untuk satu bulan, satu dapur," kata pemilik SPPG Wong Solo 1 dan 2 atau SPPG Gagaksipat Puspo Wardoyo di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (15/1/2025).
Advertisement
Ia mengatakan di dua dapur yang ada di SPPG tersebut, para tenaga kerja menyiapkan sebanyak 12.000 porsi/hari. Untuk dapur satu menyuplai 49 sekolah dan dapur dua sebanyak 59 sekolah yang ada di kawasan tersebut.
Mengingat biaya operasional yang cukup besar, ia berharap proses reimburse dari pemerintah bisa berjalan lebih cepat. Ia meminta pembayaran agar bisa dilakukan setiap minggu. "Kalau bisa harapan kami dibayar mingguan. Dibayar mingguan, tidak lebih dari satu bulan," katanya.
Meskipun sejauh ini masih menggunakan anggaran mandiri, pihaknya berkomitmen ikut menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kami betul-betul tidak sembarangan karena katering itu butuh pengalaman dan pengetahuan. Saya memberi contoh kepada teman-teman lainnya, dengan pengalaman kami ini supaya bisa berjalan dengan baik," katanya.
BACA JUGA: Siswa SMPN 1 Sentolo Kulonprogo Keluhkan MBG: Wadah Amis, Nasi Keras hingga Tahu Kecut
Selain dapur, pihaknya juga menyiapkan sebanyak empat armada yang berfungsi untuk mendistribusikan makanan ke setiap sekolah. "Untuk pendistribusian mobilnya memang harus cukup karena waktunya bersamaan," katanya.
Terkait dengan hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pembayaran dari pemerintah untuk pengelola SPPG belum bisa dilakukan karena proses administrasi di APBN.
"Untuk tahap awal ini karena sekolah tanggal 6 Januari 2025 program sudah launching, sementara kami baru bisa buka blokir APBN tanggal 6 Januari juga, jadi tahap awal kami menggandeng siapa saja yang bisa memberikan kontribusi sejak awal," katanya.
Meskipun demikian, pihaknya sedang mengupayakan agar dana dari APBN dapat dicairkan lebih awal. Dengan demikian, BGN bisa melibatkan lebih banyak pihak swasta dalam Program Makan Bergizi Gratis, salah satunya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Ke depan UMKM, pengusaha kantin, warung tegal, dan lain sebagainya bisa ikut terlibat. Ini sedang dalam penyesuaian-penyesuaian," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siaga Darurat Bencana di Kota Jogja Diperpanjang, Warga Diimbau Waspada Genangan Air
Advertisement
Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025
Advertisement
Berita Populer
- Makan Bergizi Gratis di Klaten Dimulai Pekan Depan
- KAI Bagikan 1.000 Porsi Makan Bergizi Gratis di Boyolali
- Ciri-ciri Uang Palsu Beredar di Pasar Gebuk Cawas Klaten, Pengedar Ditangkap
- Warga Klaten Tak Sepakat Perubahan Rencana Akses Tol
- Makan Bergizi Gratis di Boyolali Dianggarkan Rp1,2 Miliar per Bulan
Advertisement
Advertisement