Advertisement

Wow! Ada Jalan Ramah Anak di Kota Solo

Candra Septian Bantara
Rabu, 04 September 2024 - 10:17 WIB
Sunartono
Wow! Ada Jalan Ramah Anak di Kota Solo Sejumlah siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo memanfaatkan kanopi di Jl Flores untuk berteduh dan bercengkerama, Selasa (3/9/2024). - Solopos/Candra Septian Bantara.

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Solo terpilih menjadi satu-satunya kota di Indonesia untuk melaksanakan program jalan ramah anak atau Street For Kids oleh organisasi penataan kota internasional, Global Designing Cities Initiative atau GDCI.

Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, memilih Jl Flores dan Jl Nusa Penida, Kampung Baru, Pasar Kliwon, Solo, sebagai lokasi percontohan untuk menjalankan program yang diberi nama Sukaria tersebut. Keduua jalan yang berada di gang-gang sempit kampung itu tampak lebih menyala dibandingkan jalan-jalan lainnya.

Advertisement

Jalan-jalan dipenuhi cat warna-warni, tembok-tembok penuh lukisan mural, terdapat taman vertikal, serta adanya kanopi dan tempat duduk untuk para siswa dan anak-anak kampung setempat. Di Jl Nusa Penida, jalanan disulap menjadi area bermain anak-anak. Di jalan itu terdapat gambar pola permainan anak, seperti aneka jenis engklek, ular tangga, lompat tali, dan sebagainya.

Di tembok timur jalan tersebut terdapat gambar mural yang menggambarkan anak-anak, fasilitas umum dan bangunan-bangunan ikonik di Kota Bengawan. Di jalan ini juga ada cukup banyak polisi tidur guna memberikan keamanan lebih bagi anak-anak ketika bermain di jalan.

Adapun, di Jl Flores juga tak kalah menarik. Karena berada di depan SMP Muhammadiyah 1 Solo, pembuatan jalanan ramah anak di jalan tersebut difokuskan untuk memberikan keselamatan dan kenyamanan anak-anak ketika sekolah.

Seperti pembuatan area drop off (penurunan siswa dari kendaraan), area penyeberangan, jalur pesepeda, kanopi dan tempat duduk untuk siswa, taman vertikal untuk membuat teduh dan sejuk jalan tersebut.

Lokasi Strategis

Selain itu, jalan ini juga dicat dengan motif zig-zag yang berwarna warni dan terdapat pula mural bergambar anak-anak yang sedang bermain layang-layang dan sejumlah ikon Kota Solo.

Urban Designer Kota Kita Foundation, Melania Alvianti, mengatakan Sukaria Street For Kids merupakan program proyek percontohan untuk merancang ulang jalan agar lebih ramah anak.

Menurut Meliana, pemilihan Jl Flores dan Jl Nusa Penida dikarenakan lokasi jalan tersebut strategis, yakni di tengah kota dan menjadi akses utama bagi siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo.

Proyek Sukaria, kata dia, menggunakan pendekatan partisipatif dengan melibatkan anak-anak baik siswa SMP Muhammadiyah 1 Solo maupun anak-anak kampung sekitar. Total ada 34 anak yang terlibat dalam proyek ini baik dari proses perancangan hingga eksekusi.

“Proyek Sukaria ini menggunakan pendekatan partisipatif yakni menempatkan anak-anak sebagai perancang utama. Kami melakukan perancangan desain bersama anak anak sekolah dan anak anak kampung sekitar,” kata dia dalam video rilis Kota Kita di Youtube, Jumat (30/8/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan dalam proyek yang menyasar dua jalan sepanjang 250 meter ini ada tiga elemen yang ingin ia tonjolkan. Tiga elemen itu yakni pengecatan jalan, penyediaan area tunggu sekolah, dan mural jalan.

Anak Sekolah

Dia sengaja melakukan pengecatan jalan dengan berbagai macam pola dan warna yang terang agar anak-anak dapat merasa lebih nyaman ketika berjalan. Selain itu, juga memberikan kesadaran bagi masyarakat bahwa jalan ini juga milik anak-anak.

“Kemudian untuk area tunggu memang kami ingin angkat karena di area tersebut sebelumnya tidak ada. Padahal anak-anak perlu area ini untuk menunggu jemputan dan bersosialisasi sehingga kami memberikan kanopi dan tempat duduk agar bisa digunakan untuk berkegiatan baik sebelum atau setelah sekolah,” ujarnya

Salah satu siswa yang ikut merancang Sukaria dari SMP Muhammadiyah 1 Solo, Nanda, mengatakan sebelum dibuat jalan ramah anak, dua jalan di Kampung Baru tersebut sering dipakai pengguna jalan untuk kebut-kebutan karena kondisi jalan yang sepi.

Sekarang setelah dilengkapi banyak fasilitas pengguna jalan lebih berhati-hati dan pelan-pelan ketika berkendara. “Sekarang orang-orang yang melintas lebih pelan-pelan karena bisa sambil melihat mural-mural, ya, jadi lebih aman bagi anak-anak,” kata dia.

Nanda menjelaskan selama proses perancangan konsep awal Sukaria, dia mendapatkan banyak usulan dari teman-temannya. Seperti pembuatan peneduh (kanopi), kursi duduk, minta jalannya dibuat satu arah, dan pembuatan mural.

“Sekarang teman-temanku banyak yang duduk-duduk di sini [di bawah kanopi]. Pasalnya sudah ada peneduh dan tanaman [taman vertikal] jadi suasananya jadi lebih cool dan adem hawanya,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Dishub Solo, Taufiq Muhammad, menyambut baik proyek jalan ramah anak. Dishub pun ikut berpartisipasi mulai dari tahap pembuatan konsep dan eksekusi. Dia berharap melalui Sukaria keselamatan anak-anak di lingkungan sekolah dan kampung tersebut bisa meningkat.

Pilot Project

“Sukaria adalah pilot project jalan ramah anak. Di sana selain tersedia banyak fasilitas penunjang seperti murah, cat jalan, dan sebagainya kami juga mengampanyekan siswa untuk naik angkutan umum. Sedangkan siswa yang dekat bisa bersepeda karena di sana sudah terdapat jalur sepeda khusus,” katanya.

“Tentu kami ingin program ini tidak hanya dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Solo, tapi bisa dijalankan di tempat lainnya dan kami siap mendukung,” ujarnya.

Dilansir laman resmi Global Designing Cities Initiative (GDCI), program Street for Kids diluncurkan pertama kali pada 2022. Pada tahun tersebut total ada 60 perwakilan kota dari 20 negara berbeda untuk memperoleh dana hibah senilai 20.000 USD atau sekitar Rp311 juta untuk mengambangkan proyek tersebut.

Akhirnya pada April 2023, GDCI memilih 10 kota dari empat benua berbeda untuk memperoleh hibah tersebut. Mereka yakni Kota Abuja di Nigeria, Cuenca di Ekuador, Istanbul di Turki, Leon di Meksiko, Lima di Peru, Lusaka di Zambia, Recife di Brasil, Santiago di Chili, Solo di Indonesia, dan Tirus di Lebanon.

GDCI berharap adanya proyek ini tidak hanya memberdayakan aspirasi anak-anak dan mengenalkan konsep inklusivitas perkotaan saja. Melainkan juga memperkuat hubungan masyarakat dan memastikan aksesibilitas dan keamanan jalan dan perkotaan bagi semua kalangan tanpa terkecuali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bakal Tata Ulang Pantai Trisik, Begini Perencanaan yang Dilakukan Pemkab Kulonprogo

Kulonprogo
| Senin, 16 September 2024, 18:37 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement