Advertisement

Promo November

TKI Sakit Kondisi Kritis di Dubai, Kesulitan Biaya Pulang

Taufiq Sidik Prakoso
Sabtu, 11 Mei 2024 - 16:27 WIB
Sunartono
TKI Sakit Kondisi Kritis di Dubai, Kesulitan Biaya Pulang Ilustrasi tenaga kerja wanita. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dikabarkan mengalami kondisi kritis dan kini dirawat di rumah sakit di Dubai, Uni Emirat Arab. Tenaga kerja wanita (TKW) itu mengalami kesulitan biaya pemulangan.

TKW itu bernama Puput Erna, 34, berasal dari Kampung Tegal Blateran, Kelurahan Kabupaten, Kecamatan Klaten Tengah. Puput sudah berada di Dubai sejak 2021.

Advertisement

Kabar nasib pilu perempuan TKW tersebut dibagikan melalui akun Instagram @kabar_klaten. “TKW asal Klaten kritis di RS Al Qassimi Hospital Dubai. Keluarga perlu banyak biaya untuk memulangkan ke Tanah Air,” tulis petikan unggahan foto di @kabar_klaten disertai alamat akun penggalangan dana melalui kitabisa.com yang dikutip Sabtu (11/5/2024).

BACA JUGA : Selamatkan TKI dari Hukuman Gantung di Malaysia, Prabowo: Peran Aktivis Sangat Penting

Ayah Puput, Sutikno, 66, membenarkan jika TKW yang kondisinya saat ini kritis dan membutuhkan biaya untuk pulang ke Tanah Air merupakan putrinya. Puput berangkat ke Dubai ketika pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.

Kabar soal kondisi Puput yang kritis dan kini dirawat di rumah sakit diterima Sutikno dan keluarga dari temannya di Dubai. Sebelumnya, Sutikno masih bisa berkomunikasi dengan Puput melalui aplikasi perpesanan Whatsapp (WA).

Kali terakhir antara tanggal 2 atau 3 Mei lalu. Saat itu, Puput mengabarkan ke Sutikno jika dirinya dalam kondisi sakit.

“Selama tiga atau empat hari itu kemudian tidak ada kabar. Saat sorenya saya ingin telepon, siang itu tetangga pada datang dan menunjukkan foto yang ada di Tiktok,” jelas Sutikno saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Sabtu (11/5/2024).

Kondisi Puput yang dirawat di rumah sakit saat itu diinformasikan melalui media sosial oleh teman-teman Puput di Dubai. Pasalnya, mereka kesulitan untuk membuka sandi ponsel Puput hingga kabar soal kondisi Puput disebar di Medsos.

Sutikno sempat tidak percaya dengan kabar yang beredar. Selang beberapa hari, dia terhubung dengan teman Puput yang ada di Dubai bernama Nur.

Pada kesempatan itu, Nur menceritakan kondisi Puput yang ditemukan di kamarnya dalam kondisi tidak sadarkan diri serta kemudian dibawa ke rumah sakit. “Kata Mbak Nur kalau Indonesia ngarani tumor atau apa gitu. Ada gumpalan darah,” kata Sutikno.

Sutikno menjelaskan teman Puput di Dubai sudah berupaya berkomunikasi dengan staf KJRI di Dubai. Dari informasi staf KJRI, pemulangan Puput ke Indonesia membutuhkan biaya Rp150 juta.

“Saya juga kaget dengar itu. Dana dari mana. wong saya hanya buruh sopir, itu saja sopir pocokan [bekerja ketika ada panggilan]. Sampai foto tabungan Puput saya kirimkan ke sana. Rumah ini juga rumah warisan yang punya orang lima dari keluarga istri saya,” jelas Sutikno sembari menunjukkan rumah yang dia tinggali beserta keluarga.

Terkait agen penyalur Puput bisa bekerja di Dubai, Sutikno menjelaskan keluarga sudah mencoba menelusuri. Namun, penyalur tersebut sudah menghilang dan nomor telepon tidak bisa dihubungi. Sebelumnya, keluarga mengetahui Puput menjadi pekerja migran selang beberapa waktu setelah dia berada di Dubai.

Sutikno pun sudah mengetahui jika ada inisiatif dari sukarelawan yang menggalang dana untuk pemulangan Puput. Dia hanya berharap putrinya bisa kembali ke Indonesia.

“Kalau saya ada, saya tidak sampai sedemikian ini. Berhubung ra enek [tidak ada dana], mohon lah dengan bantuan sukarelawan atau pemerintah barang kali dapat membantu anak saya bisa kembali ke Indonesia dengan kondisi apa pun saya menerima,” kata Sutikno.

Lurah Kabupaten, Hartini, menjelaskan sebelumnya sudah bertemu dengan orang tua TKW. Dia membenarkan sebelumnya Sutikno meminta surat pemberitahuan terkait Puput Erna sebagai salah satu warga Kelurahan Kabupaten. “Kalau informasi dari keluarga dia mengalami radang otak. Segera kami bahas bersama ketua-ketua RW,” kata Hartini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN

Bantul
| Jum'at, 22 November 2024, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement