Advertisement
Pawai Pembangunan Solo, Respati Jadi Bung Karno, Astrid Bak Cut Nyak Dhien

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Pawai pembangunan dari Simpang Gendengan, Jl Slamet Riyadi, sampai Jl Jenderal Sudirman Solo, Sabtu (16/8/2025) diikuti juga oleh Wali Kota Solo Respati Ardi dan wakilnya Astrid Widayani.
Respati mengenakan pakaian ala Presiden pertama Indonesia Soekarno atau Bung Karno saat sedangkan Astrid mengenakan pakaian ala Pahlawan Nasional dari Aceh, Cut Nyak Dhien. Pawai tersebut digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-80 kemerdekaan RI tersebut.
Advertisement
BACA JUGA: Bakal Meriah, Ada Pawai Pembangunan Kota Solo Hari Ini
Respati, Astrid, bersama rombongan Forkopimda Solo naik kendaraan jip dari Gendengan menuju depan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo. Panggung utama berlokasi di Jl Jenderal Sudirman tersebut.
Kemudian Respati dan Astrid menyaksikan peserta pawai di panggung tersebut. Ada kendaraan TNI, disusul Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Lalu bendera raksasa dengan panjang 80 meter.
Perkumpulan masyarakat Surakarta (PMS) berkolaborasi dengan Korem 074/Warastratama membentangkan bendera sepanjang 80 meter tersebut. Selain itu, PMS membawa ornamen Garuda Pancasila, Liong, pasukan 17 berpakaian adat, Paskibraka dan drumben.
BACA JUGA: Berikut Daftar 15 Kementerian/Lembaga dengan Anggaran Jumbo pada 2026
Kemudian ada sekitar 30 instansi mengikuti dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan hias. Mereka mengusung tema Medical Tourism.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Retno Erawati Wulandari, menjelaskan beberapa contoh keunggulan medical tourism itu misalnya RSUD Ibu Fatmawati Soekarno (RSIF) di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo, yang menjadi rumah sakit rujukan.
“Di Solo tentunya semua rumah sakit mempunyai keunggulan masing-masing seperti urologi di Ngipang itu cukup terkenal dan menjadi rujukan se-Indonesia ya dari Papua, dari Kalimantan itu banyak yang melakukan tindakan urologi di Ngipang,” jelas Retno kepada wartawan di Balai Kota Solo, Rabu (13/8/2025) siang.
Kemudian, lanjut Retno, RSUD dr Moewardi menjadi fasilitas layanan kesehatan pusat untuk jantung, kanker, dan lain-lain. Lalu Rumah Sakit Slamet Riyadi Solo punya layanan Digital Substraction Angiography (DSA) dan Imunoterapi Nusantara. “Jadi masing-masing rumah sakit mempunyai unggulan sendiri-sendiri,” papar dia.
Menurut dia, Pemkot Solo merancang medical tourism itu supaya mempunyai konsep yang jelas, terkelola dengan baik, karena Solo punya potensi yang sangat bagus untuk bisa dikembangkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke DIY Masih Jauh Dari Target
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Wali Kota Solo Respati Gandeng BGN Awasi Makanan utuk Mengantisipasi Keracunan MBG
- Pemkab Klaten Jamin Tak Ada Kenaikan PBB-P2, Pilih Tingkatkan Kepatuhan Wajib Pajak
- Bakal Meriah, Ada Pawai Pembangunan Kota Solo Hari Ini
- Sejumlah Anak Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual Pria Paruh Baya di Solo
- Pawai Pembangunan Solo, Respati Jadi Bung Karno, Astrid Bak Cut Nyak Dhien
Advertisement
Advertisement