Advertisement

Wali Kota Solo Respati Gandeng BGN Awasi Makanan utuk Mengantisipasi Keracunan MBG

Wahyu Prakoso
Sabtu, 16 Agustus 2025 - 06:47 WIB
Ujang Hasanudin
Wali Kota Solo Respati Gandeng BGN Awasi Makanan utuk Mengantisipasi Keracunan MBG Siswa Kelas 2 SDN Sinduadi Timur, Dhamar dan Bilal, sedang sedang menikmati makanan program Makan Bergizi Gratis yang digelar di Kalurahan Sinduadi, Depok, Sleman, Senin (13/1/2025). - Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Hartianjogja.com, SOLO – Untuk mengantisipasi potensi keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Wali Kota Solo, Respati Ardi, berencana berkomunikasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kota Solo siap membantu pengawasan makanan.

Langkah ini diambil menyusul adanya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah, termasuk Sragen, dengan 365 korban di 10 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA.

Advertisement

“Kami mengantisipasi, kami tugaskan nanti Dinas Pangan untuk menjalankan fungsi kontrol, kami cek. Kami akan bersurat dengan yang berwenang, yakni Badan Gizi Nasional, kami membantu Badan Gizi Nasional untuk pengawasan makanan,” jelas Respati saat ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Sabtu (15/8/2025) petang.

Respati menambahkan bahwa koordinasi juga telah dilakukan dengan Kantor Staf Presiden (KSP). KSP meminta Pemkot Solo untuk segera melaporkan jika terdapat kendala dalam program pemerintah pusat, termasuk program MBG.

BACA JUGA: Jumlah Korban Keracunan Menu MBG di Sragen Bertambah Jadi 365 Orang

“Pekan depan kami akan rapat koordinasi, kami akan urai kendala-kendalanya. Karena yang memverifikasi [Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG] bukan Pemkot Solo. Kami tidak punya kewenangan melakukan verifikasi, hanya menyetorkan data calon penerima manfaat,” ungkap Wali Kota.

Hingga saat ini, baru sekitar enam dapur SPPG untuk program MBG yang beroperasi. Pemkot Solo menargetkan 20 dapur SPPG aktif hingga akhir 2025.

Pemkot Solo juga menawarkan empat aset daerah di Kecamatan Banjarsari dan Pasar Kliwon untuk dijadikan dapur SPPG.

“Tetapi kalau saya boleh saran memang bagusnya yang sudah punya pengalaman. Ini untuk mengantisipasi kasus keracunan. Tentunya yang punya pengalaman, yang bisa dan sudah terbiasa di bisnis kuliner, catering. Itu yang tentunya yang lebih diutamakan,” tegas Respati.

Wali Kota Solo optimis target 20 dapur SPPG akan tercapai sampai akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Bupati Bantul Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB pada 2025 dan 2026

Bupati Bantul Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif PBB pada 2025 dan 2026

Bantul
| Sabtu, 16 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Pendakian Rinjani Dibuka Kembali 11 Agustus 2025

Wisata
| Minggu, 10 Agustus 2025, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement