Advertisement
Lansia di Wonogiri Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI — Proses penyelidikan kematian Sutinem, 63, yang ditemukan meninggal secara tidak wajar di rumahnya, Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, pada Minggu (6/7/2025) lalu, belum menemui titik terang. Polisi menduga kuat perempuan lansia itu meninggal karena dibunuh.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, mengatakan hingga saat ini aparat masih terus menyelidiki penyebab kematian Sutinem. Berbagai upaya penyelidikan sudah dilakukan, mulai dari olah tempat kejadian perkara, menerjunkan anjing pelacak, hingga autopsi jenazah korban.
Advertisement
Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri juga sudah diterjunkan dalam penyelidikan kasus tersebut di rumah korban. Akan tetapi, sampai saat ini belum ada titik terang terkait penyebab pasti kematian wanita lansia tersebut.
Satu hal yang jelas, polisi menduga kuat Sutinem meninggal dunia karena dibunuh. “Kalau penyebab meninggalnya itu karena bunuh diri tidak mungkin,” kata Agung saat ditemui Espos di Wonogiri, Kamis (14/8/2025).
Dia menyebut dari sejumlah petunjuk hasil penyelidikan termasuk hasil autopsi, Sutinem meninggal karena dibunuh. Sayangnya, proses penyelidikan ini terhambat dengan rusaknya beberapa petunjuk di rumah korban yang menjadi tempat kejadian perkara atau TKP.
Hal ini karena banyak warga datang ke rumah korban sebelum polisi datang dan melakukan olah TKP. Salah satu kerusakan itu yakni tidak jelasnya jejak sidik jari yang bisa memberi petunjuk mengenai identitas pelaku pembunuhan. ”Tetapi kami tidak menyerah. Kami akan terus menyelidiki kasus ini,” ujar dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Minggu (6/7/2025) pagi, Sutinem ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar di rumahnya di Mlokomanis Wetan, Ngadirojo, Wonogiri. Perempuan lansia itu ditemukan meninggal dunia dalam posisi telentang, setengah telanjang bagian bawah, dan wajah tertutup bantal.
BACA JUGA: Tim Gabungan Evakuasi Anak Balita yang Terjepit Eskalator di Sukoharjo
Tangan perempuan itu terikat selendang. Berdasarkan pemeriksaan visum, terdapat memar di bagian telinga kiri. Diketahui dua tabung gas melon di rumahnya itu raib bersamaan dengan ditemukannya perempuan yang meninggal dunia itu.
Informasi yang dihimpun Espos, Sutinem juga sempat menjadi korban pencurian pada Maret 2025. Kala itu nenek-nenek tersebut kehilangan emas sebanyak 15 gram dan sejumlah uang di celengannya.
Polisi belum bisa memastikan apakah kejadian pencurian beberapa bulan lalu dan hilangnya tabung gas melon itu berkorelasi dan memiliki hubungan kausalitas dengan kematian korban. Perempuan itu tinggal sendiri di rumahnya. Tiga anaknya masing-masing sudah berkeluarga dan tinggal di rumah berbeda.
Adik kandung Sutinem, Suparno, mengatakan pada malam sebelum kakak perempuannya itu meninggal, Sutinem masih sempat menonton TV bareng di rumahnya. Ia pulang pukul 20.00 WIB. Kemudian pada pagi hari, kakaknya tiba-tiba ditemukan tetangga dalam keadaan meninggal dunia.
“Memang maunya tinggal sendiri. Diajak anaknya untuk tinggal bersama tidak mau. Saya ajak tinggal dengan saya juga tidak mau,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kecelakaan di Bugisan Jogja, Ternyata Pengemudi Mobil Dalam Pengaruh Alkohol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement