Advertisement
Arak-arakan Pengantin Tebu Jadi Penanda Dimulainya Penggilingan 300 Ribu Ton Tebu di Pabrik Gula Mojo Sragen

Advertisement
Harianjogja, SRAGEN—Manajemen PT Sinergi Gula Nusantara Pabrik Gula (PG) Mojo Sragen menggelar tradisi selamatan giling dengan mengarak tebu pengantin dan wayang ruwatan, Sabtu (19/4/2025).
Rangkaian tradisi itu mengawati proses giling tebu yang akan dimulai pada 9 Mei 2025 dengan target mencapai 300.000 ton tebu yang dapat menghasilkan 21.000 ton gula. Sepasang tebu pengantin itu dipetik dari kebun di Banaran, Kecamatan Sambungmacan, Sragen.
Advertisement
Tebu pengantin laki-laki diberi nama Bagus Danar Kaloka dan tebu pengantin perempuan diberi nama Rara Madu Retno. Kalau dulu kedua tebu pengantin itu dibawa sepasang pemuda-pemudi yang juga mengenakan baju pengantin, kali ini tebu pengantin dibawa dua orang laki-laki.
Dua laki-laki itu diiringi 16 orang laki-laki lain yang masing-masing membawa tebu pengiring. Tebu pengantin itu dikirab dengan diiringi kesenian tradisional reog. Setelah diarak, tebu itu diserahkan kepada pimpinan manajemen PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Pabrik Gula Mojo Sragen.
BACA JUGA: Kabar Gembira! Mulai Masuk Musim Giling Tebu, Harga Gula Pasir Bakal Turun
Selain menggelar wayang ruwat, manajemen SGN juga akan mengadakan pertunjukan wayang kulit semalam suntuh dengan dalang Ki Purbo Asmoro dengan lakon Wahyu Tri Manggala.
General Manager Pabrik Gula Mojo Sragen, Roh Sudiyanto, menjelaskan rangkaian giling tebu ini dimulai dengan aneka kegiatan. Mulai dari jalan sehat yang diikuti 2.000 orang, olahraga bersama petani, khataman Al-Qur’an, istigasah, kebaktian untuk umat Kristen dan Katholik, kegiatan pasar malam sebulan penuh yang dilaksanakan warga Mojo Kulon, hingga puncaknya selamatan giling.
Selamatan giling pada 2025 ini menyuguhkan simbolisme tersendiri dalam tiga kali perayaan selamatan. Pada 2023 lalu, acara dihadiri staf ahli Bupati Sragen, pada 2024 dihadiri Wakil Bupati Sragen Suroto, dan pada 2025 ini dihadiri langsung oleh Bupati Sragen Sigit Pamungkas.
Kemudian dari sisi manajemen, pada 2023 dihadiri Kadiv, 2024 dihadiri Head Regional; dan pada 2025 ini dihadiri Direktur Utama. “Ini sebenarnya tren untuk menggambarkan produktivitas PG Mojo Sragen. Dari sisi produksi, pada 2023 PG Mojo Sragen hanya menggiling 180.000 ton tebu. Kemudian di 2024, tebu yang terealisasi naik menjadi 265.000 ton, dan pada 2025 ini ditarget naik menjadi 277.000 ton tebu,” katanya.
"Tetapi target realisasi di PG Mojo sendiri berani di angka 300.000 ton tebu. Target realisasi ini menjadi motivasi tersendiri bagi kami," ucapnya.
Dari segi tren produksi gula di Pabrik Gula Mojo Sragen juga mengalami peningkatan signifikan. Pada 2023, hanya memproduksi 12.000 ton gula, kemudian pada 2024 naik menjadi 17.200 ton gula, dan pada 2025 ini ditarget bisa menghasilkan 21.000 ton gula.
Roh Sudiyanto sudah menyusun rencana strategi untuk peningkatan produktivitas PG Mojo pada 2025 ini. Dia akan memulai dengan melakukan steam test mulai 29 April 2025 dan persiapannya hingga Sabtu ini sudah mencapai 92%. Dia merencanakan giling tebu perdana pada 9 Mei 2025.
“Dengan persiapan yang jauh lebih siap, perbaikan pabrik cukup besar, sehingga PG Mojo jauh lebih siap. Kami tekankan kepada mitra APTRI dan para petani, bahwa sebaik-baiknya pabrik kalau tidak dibantu dukungan tebu dari petani tidak akan ada hasilnya. Kami minta dukungan APTRI untuk peningkatan kinerja PG Mojo demi swasembada gula,” jelas dia.
Ketua APTRI Sragen, Parwanto, menilai perkembangan di Pabrik Gula Mojo Sragen ini menjadi sukses yang berkelanjutan. Pada 2022 lalu PG Mojo Sragen bangkit; pada 2023 PG Mojo bergerak; dan pada 2024 PG Mojo sukses, lalu sukses itu berlanjut di 2025 dan berkelanjutan terus.
Ia mengapresiasi kinerja PG Mojo Sragen yang sudah bisa ada keuntungan di 2023 dan ada kontribusi kesejahteraan pada 2024 sehingga pada 2025 diharapkan lebih baik. “Sukses giling di PG Mojo ini untuk mendukung swasembada gula nasional,” harap dia.
BACA JUGA: Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo
Produksi gula di Indonesia, mencapai 3 juta ton sedangkan konsumsi gula mencapai 6 juta ton. APTRI berharap minimal swasembada gula konsumsi itu bisa tercapai.
"Ada isu keran impor gula dibuka tanpa dibatasi, tanpa kuota. Kami cek harga gula dunia pun tidak murah. Sehingga ada peluang bagi petani tebu untuk semangat. Semoga harga bagus, produksi naik sehingga target rendemen di angka 7 bisa tercapai," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Espos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Jadwal KA Prameks Hari Ini 20 April 2025, Berangkat dari Stasiun Tugu hingga Kutoarjo
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement