Advertisement

Bikin Resah Warga, Ratusan Monyet di Boyolali Ditangkap

Nimatul Faizah
Rabu, 11 Oktober 2023 - 09:17 WIB
Sunartono
Bikin Resah Warga, Ratusan Monyet di Boyolali Ditangkap Ilustrasi monyet - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI — Sebanyak 149 monyet ekor panjang ditangkap warga Tamansari, Boyolali, tepatnya di Desa Sangup dan Desa Lanjaran. Satwa liar tersebut ditangkap dalam kurun waktu 40 hari terakhir.

Camat Tamansari, Suyanta, memerinci dari 149 monyet ekor panjang tersebut, 146 ekor ditangkap di Desa Sangup dan tiga ekor sisanya ditangkap di Desa Lanjaran.

Advertisement

Suyanta mengatakan dari 149 monyet ekor panjang yang ditangkap itu baru sekitar 50 ekor yang diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali untuk diteruskan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Sebelumnya, monyet-monyet tersebut hanya diberi tanda dengan cat lalu dilepasliarkan. Namun, metode tersebut dianggap tidak efektif. Suyanta kemudian membuat program bersama warga dengan membuat jebakan guna menangkap monyet-monyet tersebut.

“Sejak meletusnya Gunung Merapi pada 2010 itu, monyet ekor panjang turun gunung karena di sana panas dan tidak ada makanan,” kata dia kepada wartawan di Sangup, Selasa (10/10/2023).

Suyanta mengajak para petani di Tamansari, Boyolali, yang selama 13 tahun ini terganggu dan sering gagal panen karena serangan monyet untuk membuat perangkap kandang dengan kayu dan bambu. Dengan perangkap ini, warga bisa menangkap monyet tanpa membunuh dan menyiksa.

Metode tersebut juga tidak melanggar aturan pemerintah karena menurutnya hewan tersebut termasuk satwa liar yang harus dilindungi. Selain itu pemerintah kecamatan juga memberikan stimulus kepada warga.

Warga yang berhasil menangkap monyet menggunakan perangkap itu akan diberi bonus per ekor Rp50.000. Stimulus itu diberikan dalam satu bulan terakhir hingga akhirnya berhasil menangkap total 149 monyet ekor panjang.

Pada kesempatan tersebut, Pemerintah Kecamatan Tamansari juga menyerahkan lima monyet ekor panjang ke petugas DLH Boyolali untuk selanjutnya diserahkan ke BKSDA Jawa Tengah.

Lurah Sangup, Triyono, mengatakan keberadaan monyet ekor panjang sangat meresahkan warganya saat bercocok tanam. Sejak 2010, warga enggan menanam sayuran kesukaan monyet seperti tomat, jagung, padi, dan sebagainya.

Sehingga, warga hanya menanam tanaman yang tidak disukai kera seperti cabai dan tembakau. Lebih lanjut, ia mengatakan monyet juga telah datang ke pemukiman warga, padahal dulu hanya di ladang-ladang.

“Turun dari gunung kan 2010, itu masih di lahan pertanian. Terus pindah ke halaman rumah warga sekitar 2015,” kata dia.

Sejak awal September 2023, lanjut Triyono, ada atensi dari Pemerintah Kecamatan Tamansari, Boyolali, terkait penanganan monyet ekor panjang yaitu dengan membuat jebakan monyet dari bambu dan kayu.

Jebakan tersebut ditaruh di dalam tanah lalu dibuka pintunya. Di dalam kandang terdapat makanan, saat monyet masuk, pintu akan otomatis tertutup. Dengan program itu, dalam sebulan, warga Sangup bisa mendapatkan 146 monyet ekor panjang.

Sekretaris DLH Boyolali, Suraji, mengatakan monyet ekor panjang yang tertangkap akan ditaruh di cagar alam. “Dalam konteks konservasi, ini adalah konflik satwa liar dengan masyarakat dan sebenarnya ini terjadi di mana-mana. Kami dari DLH selaku rescuer, menyelamatkan monyet ini dari area konflik seperti di Desa Sangup,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PKB Bantul Buka Penjaringan Pilkada 2024 Pekan Depan

Bantul
| Minggu, 28 April 2024, 11:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement