Advertisement

Irigasi Dimatikan, Warga 3 Desa di Klaten Memprotes Pembangunan Tol Solo-Jogja

Taufiq Sidik Prakoso
Jum'at, 06 Oktober 2023 - 15:47 WIB
Maya Herawati
Irigasi Dimatikan, Warga 3 Desa di Klaten Memprotes Pembangunan Tol Solo-Jogja Warga dari tiga desa di Kecamatan Ngawen, Klaten, menggelar aksi demo dan memasang spanduk protes di lokasi proyek tol Solo-Jogja, Jumat (6/10/2023). -- Solopos - Taufiq Sidik Prakoso

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Saluran irigasi dimatikan, puluhan warga dari tiga desa di Kecamatan Ngawen, Klaten, menggelar aksi demonstrasi  di lokasi proyek jalan tol Solo-Jogja, Desa Gatak, Ngawen, Jumat (6/10/2023).

Mereka membentangkan spanduk itu bertuliskan Jalanku Dikorupsi. Protes mereka berfokus pada tiga hal yaitu jalan poros desa dipersempit, saluran air sawahku dimatikan dan jalan lingkar desaku dimatikan. Stop pengerjaan sebelum ada kesepakatan dengan warga.

Advertisement

“Sebenarnya berat kami melakukan demo seperti ini. Bukan kebiasaan kami. Karena kami sudah menempuh jalan pengaduan secara lisan empat kali tidak ada tanggapan,” kata koordinator warga, Sriyono, saat ditemui di sela aksi, Jumat.

“Secara tertulis ditandatangani warga, tokoh desa, ketua BPD, Kades, sampai camat sudah dua kali kami menyampaikan tetapi juga tidak ada tanggapan. Terpaksa kami hari ini turun ke lapangan untuk menyampaikan aspirasi warga,” tambahnya.

Sriyono mengatakan tuntutan warga terdampak proyek tol Solo-Jogja di Ngawen, Klaten, itu hanya sederhana. Warga meminta agar jalan poros desa dikembalikan seperti semula. Jalan poros desa itu salah satunya difungsikan untuk akses angkutan pembuatan soun.

BACA JUGA: Warga Terdampak Tol Jogja Solo Seksi 2 Diberi Waktu Dua Pekan Kosongkan Lahan

Dulunya jalan poros itu selebar 10 meter. Setelah ada proyek tersebut hanya dibuat 3 meter. “Sehingga truk bahan baku soun tidak bisa masuk,” jelas Sriyono yang merupakan warga Desa Manjung itu.

Irigasi Dimatikan

Tuntutan lainnya yakni saluran irigasi dikembalikan seperti semula. Sriyono menjelaskan saluran irigasi dimatikan berdampak ke petani di sisi timur atau hilir tidak bisa tanam sekitar dua tahun ini.

Warga juga meminta agar jalan lingkar desa yang hilang karena proyek tol dikembalikan. “Kembalikan jalan lingkar desa yang hilang ditimbun. Pembuatan jalan itu saweran tiga desa yakni Senden, Gatak, dan Manjung,” kata Sriyono.

Lantaran jalan lingkar dimatikan, warga terutama petani di daerah yang terdampak proyek tol Solo-Jogja di Ngawen, Klaten, harus melintas jalan lain untuk menuju ke sawah mereka. Jalan memutar itu sejauh 1 kilometer (km).

Sriyono juga menyampaikan dampak lain dari proyek tol. Dampak itu berupa debu yang mempengaruhi produksi soun yang menjadi andalan sebagian warga. “Tempat kami itu industri soun kalau polusi kena soun, mutu soun juga jelek sehingga tidak laku,” jelas Sriyono.

Sejumlah personel TNI dan Polri terlihat berjaga di lokasi untuk mengamankan aksi tersebut. Aksi memprotes pembangunan tol Solo-Jogja berlangsung damai. Seusai berorasi di lokasi proyek tol, perwakilan warga ditemui perwakilan pelaksana proyek tol. Pertemuan digelar di kantor Desa Gatak dan dihadiri pemerintah desa serta kecamatan. Hingga pukul 10.45 WIB, pertemuan masih berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Senin 29 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Senin, 29 April 2024, 03:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement