Kebakaran Gunung Lawu: Water Bombing Terkendala Angin, 150 Ha Hutan Kini Sudah Hangus
Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR—Kebakaran lahan dan hutan di kawasan Gunung Lawu wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah terus meluas. Hingga kini luasan lahan yang terbakar telah mencapai 150 hektare (ha).
Lahan yang terbakar berada di wilayah Jenawi dan Ngargoyoso. Wilayah terbakar tersebut masuk di kawasan hutan Gunung Lawu di wilayah Rencana Pengelolaan Hutan (RPH) Nglerak Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Lawu Utara Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Surakarta Petak 63-A3 dan petak 63-A2.
Advertisement
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Juli Padmi Handayani, mengatakan hingga kini api masih belum padam. Lahan yang terbakar juga meluas dari data terakhir 100 ha kini menjadi 150 ha. “Data semalam ada 150 ha lahan di wilayah kita yang terbakar. Angka ini masih terus bergerak,” kata Juli, Minggu (8/10/2023) pagi.
Juli mengatakan pemadaman api saat ini menggunakan metode water bombing melalui helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Namun, sejauh ini water bombing belum bisa maksimal karena terkendala cuaca angin kencang dan kabut.
BACA JUGA: Kebakaran di Gunung Lawu Meluas, Api Masuk Jalur Pendakian dan Kompleks Warung di Puncak
Upaya pemadaman dengan water bombing belum bisa berjalan pada Sabtu (7/10/2023) kemarin. Setelah sehari sebelumnya water bombing berjalan sebanyak empat kali. “Sesuai hasil rakor Jatim dan Jateng kemarin, helikopter akan dipusatkan di Karanganyar dulu. Tapi tetap melihat situasi, apabila cuaca tidak memungkinkan maka akan digeser ke Jatim,” kata dia.
Dia mengatakan lokasi titik api terpantau di wilayah curam dan jurang. Setidaknya ada 26 titik api yang tersebar di wilayah Karanganyar.
Administratur Perhutani Surakarta, Herri Merkussiyanto Putro, mengatakan lahan yang terbakar merupakan vegetasi. Kawasan puncak Gunung Lawu yang sudah terbakar adalah Hargo Tiling dan Hargo Puruso. Perhitungan jumlah lahan yang terbakar menggunakan laporan dari relawan di atas.
Saat ini upaya pemadaman api menggunakan metode water bombing. Selain itu juga pemadaman kebakaran lahan dilakukan secara konvensional melibatkan personel gabungan BPBD, Perhutani, TNI/ Polri, dan sukarelawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement