Advertisement

Wali Kota Solo Minta Maaf Gegara Suara Event di Balai Kota Ganggu Ibadah di Gereja

Wahyu Prakoso
Senin, 25 Agustus 2025 - 18:27 WIB
Ujang Hasanudin
Wali Kota Solo Minta Maaf Gegara Suara Event di Balai Kota Ganggu Ibadah di Gereja Wali Kota Solo Respati Ardi. / Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO -- Wali Kota Solo Respati Ardi meminta maaf kepada warga, khususnya jemaat Gereja Katolik Paroki Santo Antonius Padua, Purbayan, yang merasa terganggu dengan pengeras suara dari acara di Balai Kota Solo, akhir pekan lalu.

“Saya sudah terjadwal Rabu [27/8/2025] pagi akan sowan ke Romo [pemimpin Gereja Purbayan] dan saya mohon maaf sebesar-besarnya bagi yang terganggu. Kami akan berkoordinasi,” jelas dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (25/8/2025) siang.

Advertisement

Wali Kota Solo mengatakan acara yang berlangsung di Balai Kota Solo yang mengganggu jemaat Kristiani akan menjadi koreki bagi Pemkot Solo. Koordinasi akan dilakukan supaya acara yang berlangsung di Balai Kota Solo tidak bersamaan dengan jam ibadah gereja di sebelah Balai Kota Solo itu.

Sebelumnya, konten mengenai pengeras suara dari acara di Balai Kota Solo yang masuk ke Gereja Katolik Paroki Santo Antonius Padua, Purbayan, saat ibadah mingguan viral di media sosial. Pengeras suara dari luar gereja mengganggu jemaat.

Konten itu antara lain diunggah oleh pengguna Instagram @mlampahsolo dan @solobagiansambat, pengguna Thread @kuthosoloku, dan pengguna TikTok @Cyrilus Sudaryanto.

Konten video itu menampilkan aktivitas jemaat yang sedang beribadah di dalam Gereja Katolik Paroki Santo Antonius Padua, Purbayan. Gereja Purbayan bersebelahan dengan Balai Kota Solo.

Saat jemaat beribadah dan berdoa, terdengar lagu Gambang Suling dari pengeras suara dari Balai Kota Solo. Konten itu mendapatkan beragam komentar dari warganet, seperti pengguna akun Thread @littlejavacraft yang berkomentar kondisi tersebut jangan dinormalisasi.

BACA JUGA: Umat Kristiani Keluhkan Suara Event di Balai Kota Solo karena Ganggu Ibadah

Semua pihak seharusnya bisa diajak bicara baik-baik dengan memberitahukan jadwal misa mingguan. “Satu jam saja mestinya bisa. Jika tidak bisa ya artinya tidak mau berkompromi. Perlu ditengahi pihak berwajib jika dilaporkan dengan mengganggu kepentingan umum. Pihak Wali Kota Solo mestinya mampu mengatur hal ini. Enggak mudah menghadapi orang bebal. Tetapi jangan ikut bebal. Lawan dengan cara kelas,” ungkap dia.

Pengguna akun Thread lainnya @idha_kunti menulis komentar, solusinya adalah suara dari pengeras suara dihentikan pada jam-jam misa di gereja. Atau penyelenggara menyesuaikan acara dengan jadwal misa mingguan.

Gereja Purbayan memiliki rangkaian kegiatan ibadah mingguan, yakni Sabtu dua kali ibadah mulai pukul 16.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Kemudian Minggu lima jadwal ibadah mulai pukul 05.30 WIB, 07.00 WIB, 08.30 WIB, 16.30 WIB, dan pukul 18.00 WIB.

Sementara itu, Balai Kota Solo digunakan untuk acara Voice of Resonance Gamelan Ethnic Music Festival, Jumat-Sabtu (22-23/8/2025). Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani membuka mambuka acara itu di halaman Balai Kota Solo, Jumat sore.

Para penampil berasal dari penjuru negeri mulai Banyuwangi, Surabaya, Solo, Yogyakarta, Madura, hingga Flores. Kemudian Wali Kota Solo Respati Ardi menutup acara itu pada Sabtu malam. Ia sempat menyanyikan lagu pada malam itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025

Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Selasa 26 Agustus 2025

Jogja
| Selasa, 26 Agustus 2025, 01:17 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement