Advertisement

Promo November

Menko Pangan Minta Masalah Pajak UD Pramono Boyolali Selesai dalam Dua Pekan

Nimatul Faizah
Selasa, 19 November 2024 - 13:37 WIB
Ujang Hasanudin
Menko Pangan Minta Masalah Pajak UD Pramono Boyolali Selesai dalam Dua Pekan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas, saat berkunjung ke UD Pramono, Singosari, Mojosongo, Boyolali, Selasa (19/11/2024) pagi. (Solopos - Ni'matul Faizah)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI—Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta penjatab Gubernur Jawa Tengah dan Pemkab Boyolali untuk menyelesaikan persoalan pajak yang dialami UD Pramono, perusahaan penampungan susu di Singosari, Mojosongo, Boyolali.

Pernyataan itu disampaikan saat Zulhas berkunjung ke UD Pramono, Selasa (19/11/2024) pagi. Dalam kunjungannya tersebut, Zulhas meminta persoalan pajak kaitannya dengan pemblokiran rekening UD Pramono diselesaikan dalam waktu dua pekan.

Advertisement

Kedatangan Zulhas di Boyolali disambut oleh seribuan peternak sapi perah sekaligus bertemu dengan pemilik UD Pramono, Pramono.

Rombongan Zulhas tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB, disambut oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Wakil Bupati Boyolali Wahyu Irawan, Pramono, dan pejabat yang lain.

Pada kesempatan itu, Pramono berterima kasih atas kedatangan Menko Zulhas dan rombongan. Sekaligus, ia menyampaikan beberapa keluh kesah kepada Zulhas.

“Saya minta tolong Bapak Menko, karena usaha kami agak terganggu karena pemblokiran dari kantor pajak, sampai hari ini tidak bisa ngasih uang simpan-pinjam kepada peternak,” kata Pramono lalu disambut tepuk tangan seribuan peternak yang datang.

Pramono juga meminta soal administrasi pajak dipermudah atau disederhanakan untuknya.

Lalu, dia juga menceritakan telah mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa listrik pengganti diesel untuk membantu operasional cooling. Hal tersebut, kata dia, dapat membantu menghemat biaya operasional.

BACA JUGA: Viral Pemblokiran Rekening UD Pramono, Begini Penjelasan Dirjen Pajak

Pramono menyampaikan penghematan biaya operasional dapat meningkatkan harga ke peternak. Ia berencana ketika listrik yang dipasang sudah bisa menyala, maka harga susu peternak akan mengalami kenaikan Rp100/liter.

Diketahui, saat ini harga susu sapi perah yang dipatok Pramono adalah Rp7.250/liter untuk yang harus diambil dan Rp7.600/liter untuk yang setor langsung.

Akan tetapi, Pramono memiliki permasalahan lain, yaitu semakin banyak peternak yang ingin setor ke tempatnya akan tetapi mesin pendingin atau cooling yang dimilikinya tidak mencukupi.

“Saya mohon bantuan dari bapak agar diberikan tambahan [mesin] cooling supaya bisa melayani peternak secara maksimal,” jelas dia.

Sementara itu, Zulhas menjawab soal permintaan Pramono agar membantu membuka rekening. Zulhas dalam kesempatan tersebut meminta Pj Gubernur Nana dan Wabup Iwan untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.

“Ada bupati [wabup], ada gubernur. Kami minta dua pekan selesai, kalau tidak selesai, saya datang lagi,” ujarnya disambut tepuk tangan peternak.

Lalu, soal masalah mesin cooling, ia kaget ketika mengetahui harganya Rp400 juta. Namun, ia mengatakan hal tersebut bakal mendapatkan bantuan dari anggota DPR RI, Muhammad Hatta. Ia meminta waktu agar Hatta mengumpulkan uang untuk membeli mesin cooling susu dalam waktu dua pekan.

Sementara itu, Pj Gubernur Jateng merespons soal permintaan Zulhas soal penyelesaian pajak. Nana mengatakan sejak awal sudah dilaksanakan upaya untuk menyelesaikannya baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

“Memang perlu proses, dan insyaallah ke depan ini akan segera diselesaikan dan rencananya pun ya memang permasalahan ini, nanti dua-duanya akan kami pertemukan untuk menyelesaikan permasalahan pajak,” jelas dia.

Dengan tenggat waktu dua pekan, Nana mengatakan akan berusaha menyelesaikan masalah pajak UD Pramono sesegera mungkin bersama Pemkab Boyolali. Tujuannya, agar aktivitas UD Pramono dalam pembelian susu normal kembali.

Soal teknik penyelesaian ketika kedua belah pihak kukuh dengan pendirian masing-masing, Nana meyakini kedua belah pihak harus dipertemukan terlebih dahulu. Ia yakin setiap masalah ada solusinya.

Bahkan, ia tidak menutup kemungkinan akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan ketika pertemuan kedua belah pihak tidak berhasil.

“Masalah pajak akan segera kami tindaklanjuti, kami kawal, supaya masalah ini cepat selesai. Ke depan, kami akan meningkatkan [perhatian terkait] masalah peternakan maupun susu di Jawa Tengah, khususnya di Boyolali,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal KA Bandara YIA Jogja-Stasiun Tugu Jogja, Rabu 20 November 2024

Jogja
| Rabu, 20 November 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement