Menyala 13 Hari, Api di Hutan Gunung Lawu Akhirnya Padam
Advertisement
Harianjogja.com, KARANGANYAR—Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dengan metode water bombing resmi dihentikan. Operasi penanganan bencana kebakaran dibuka melalui jalur darat.
Helikopter milik Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) selanjutnya standby di Denpasar, Bali, untuk penanganan kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung.
Advertisement
Hal tersebut merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) penanganan kebakaran hutan Gunung Lawu di Cetho Coffee Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar pada Jumat (13/10/2023). Rakor dipimpin Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Gatot Soebroto.
Hadir dalam rakor itu Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani; Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy; Dandim 0727 Karanganyar, Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama; perwakilan BNPB, Prastato H; perwakilan BPBD Kabupaten Ngawi, Heru Wahono; perwakilan BPBD Magetan Ari Budi S, Kepala Perhutani Solo, Herry Merkussiyanto; perwakilan BPBD Jawa Tengah, Bakorwil Madiun, dan Perhutani Lawu.
Kalakhar BPBD Karanganyar, Juli Padmi Handayani, mengatakan Kepala BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, menyampaikan permohonan maaf karena kebakaran yang bermula di wilayah Jogorogo, Ngawi meluas hingga ke wilayah Kabupaten Karanganyar. “Patroli pada pagi hari ini di wilayah Karanganyar tidak terdapat titik api. Sampai saat ini secara akumulasi pelaksanaan water bombing di Karanganyar sebanyak 48 kali,” kata dia, Jumat.
BACA JUGA: Kebakaran Gunung Lawu: Water Bombing Terkendala Angin, 150 Ha Hutan Kini Sudah Hangus
Dia mengatakan kebakaran di Gunung Lawu tahun ini merupakan yang terbesar. Namun akhirnya titik api di wilayah Karanganyar telah dinyatakan padam. Sehingga saat ini hanya memantau apabila terdapat titik api kembali terjadi.
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, mengatakan tepat di hari ke-13 ini kebakaran Lawu telah padam. Selama ini titik api di wilayah Karanganyar sulit untuk diakses melalui darat. Sehingga penanganan kebakaran dilakukan dengan menggunakan metode water bombing.
“Penanganan Karhutla ini merupakan kegiatan yang ketiga kali di wilayah Karanganyar. Harapan kami mohon dukungananya untuk lokasi pendakian ditutup dan benar benar dipastikan tidak ada pendakian,” pinta Kapolres.
Kapolres juga menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan bencana kebakaran lawu. Dia mengapresiasi para sukarelawan yang membantu proses pemadaman api lawu. “Sampai saat ini melalui pantauan udara tidak terdapat titik api,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement