Advertisement

Ribuan Warga Boyolali Rela Berebut Apam Kukus Keong

Nikmatul Faizah
Jum'at, 22 Agustus 2025 - 20:17 WIB
Abdul Hamied Razak
Ribuan Warga Boyolali Rela Berebut Apam Kukus Keong Bupati Boyolali, Agus Irawan, dan Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, menyebar apam kukus keong emas di jalanan depan masjid Ciptomulyo, Pengging, Banyudono, Boyolali, Jumat (22/8/2025). (Solopos - Ni'matul Faizah)

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI—Ribuan warga dari berbagai daerah rela berebut apam kukus keong emas di depan Masjid Cipto Mulyo, Pengging, Boyolali, pada Jumat (22/8/2025) siang.

Meski cuaca panas, mereka tetap bersemangat menunggu datangnya iring-iringan kirab yang membawa gunungan apam kukus keong emas ke panggung utama di jalanan depan Masjid Ciptomulyo.

Advertisement

BACA JUGA: Diikuti 38 Kontingen, Kirab Budaya Klaten Dipenuhi Ribuan Warga

Kirab apam kukus keong emas digelar mulai dari kantor Kecamatan Banyudono hingga panggung utama tempat pembagian apam di halaman Masjid Ciptomulyo.

Pantauan Espos, warga telah ramai memadati area masjid seusai Salat Jumat atau sekitar pukul 12.30 WIB. Sedangkan rombongan kirab berangkat pukul 14.30 WIB dari kantor kecamatan.

Urutan kirab dimulai dari prajurit, pakasa, gunungan, rombongan pejabat baik Forkopimda dan Forkopimcam, dan masyarakat. Terlihat Bupati Boyolali, Agus Irawan, dan Wakil Bupati Boyolali, Dwi Fajar Nirwana, dan pejabat lain ikut dalam rombongan.


Terpantau juga dua gunungan apam besar di antara iringan kirab. Sekitar pukul 15.00 WIB, rombongan tiba di panggung utama. Gunungan apam pertama ditaruh di panggung utama lalu gunungan kedua diletakkan di panggung kedua yang berada di Alun-alun Pengging.

Di panggung utama, Bupati Agus, Wabup Fajar, dan pejabat lain melemparkan ribuan apam ke kerumunan masyarakat. Beberapa warga terlihat menangkap apam tersebut baik dengan tangan, baju yang dilebarkan, hingga payung yang dibalik agar mendapatkan barang sebanyak mungkin.

Salah satu warga yang ikut berebut apam dalam kirab apam keong mas di Pengging, Boyolali, Sri Rahayu, 48, mengatakan datang ke Pengging sejak pukul 10.30 WIB. Ia datang langsung berkunjung ke Masjid Ciptomulyo untuk menunggu waktu kirab gunungan apam kukus keong emas tiba di lokasi.

BACA JUGA: Pawai Pembangunan Solo, Respati Jadi Bung Karno, Astrid Bak Cut Nyak Dhien

Tolak Bala

Sri Rahayu datang bersama dua temannya yang juga perempuan. Saat apam disebar, Sri menggunakan payung yang dibalik untuk mendapatkan apam. "Kalau pakai payung begini nanti bisa dapat banyak. Kemarin pas saya ke Jatinom juga begini," kata perempuan asal Sukoharjo tersebut.

Ia mengatakan sudah tiga kali ini mengunjungi tradisi sebaran apam kukus keong emas dan sering ke beberapa daerah untuk mengunjungi kirab apam hingga sekatenan.

"Ya tujuannya untuk ngalap berkah. Kan apamnya sudah didoakan, jadi nanti mau dimakan sebagian lalu janurnya ditaruh di sawah untuk tolak bala. Tapi ya tetap manusia berusaha agar tetap tidak ada hama," kata dia.


Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali, Budi Prasetyaningsih, menyampaikan acara sebaran apam kukus keong emas menjadi agenda atraksi budaya di Boyolali.

"Untuk apamnya 30.000 lebih, belum yang dibawa masyarakat. Bedanya apam ini yang jelas ini dikukus dan dibalut janur," kata dia.

Ia mengatakan tradisi tersebut digelar tiap hari Jumat pada bulan Sapar. Apam dibagikan ke pengunjung yang datang dan biasanya dianggap ngalap berkah. Apam sendiri disetor oleh masing-masing desa di Kecamatan Banyudono.

Ning mengatakan tradisi Sebaran Apam Keong Emas tetap dilaksanakan untuk melestarikan tradisi di Boyolali. Selain itu, tradisi tersebut juga bermakna doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar masyarakat Boyolali semakin sejahtera.

“Ritualnya sudah sejak Kamis malam. Semalam kami sudah kirab dari kantor kecamatan ke Umbul Ngabean. Lalu berdoa, setelah berdoa kami ke Masjid Ciptomulyo untuk berdoa kepada Allah SWT,” kata dia. Tradisi tersebut diharapkan untuk meningkatkan agenda pariwisata sehingga banyak wisatawan yang datang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Soal Pemangkasan Danais 2026, Begini Respons BKAD Sleman

Soal Pemangkasan Danais 2026, Begini Respons BKAD Sleman

Sleman
| Jum'at, 22 Agustus 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul

Wisata
| Rabu, 20 Agustus 2025, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement