Advertisement
Banyak Perlintasan KA di Wonogiri Tanpa Palang Pintu Jadi Pemicu Kecelakaan

Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI – Kecelakaan maut antara Kereta Api (KA) Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya di Desa Gemantar, Selogiri, Wonogiri, Sabtu (16/8/2025), salah satu faktornya diduga karena tidak ada palang perlintasan kereta api.
Di Kabupaten Wonogiri terdapat 16 perlintasan KA namun hanya satu perlintasan yang berpalang yakni di kawasan Alas Kethu.
Advertisement
BACA JUGA: Korban Jiwa Kecelakaan Kereta Vs Mobil di Wonogiri Bertambah jadi 2 Orang
Diberitakan sebelumnya, dua orang meninggal dunia dan empat orang lainnya mengalami luka-luka dalam kecelakaan antara KA Batara Kresna dengan mobil Toyota Agya.
Total ada enam penumpang di mobil tersebut, meliputi sopir, tiga penumpang dewasa dan dua anak-anak. Lima penumpang itu masih satu kekerabatan dan keluarga.
Mereka berasal dari satu rukun tetangga di Dusun Dukuh, Desa Gemantar. Adapun sopir yakni Marino Susanto berasal dari Karawang, Jawa Barat.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan kecelakaan maut itu terjadi ketika KA Batara Kresna dengan nomor lokomotif KA 516 melaju dari arah Solo menuju Wonogiri.
Saat tiba di perlintasan tanpa palang pintu di KM 25+9/0, secara bersamaan dari arah timur melaju mobil Toyota Agya berpelat nomor T 1759 GP yang berusaha menyeberangi perlintasan kereta api tanpa palang itu.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Wonogiri, Waluyo, mengatakan berdasarkan data Balai Teknik Perkeretaapian, di Kabupaten Wonogiri terdapat 16 perlintasan kereta api dengan sebaran 10 perlintasan di Kecamatan Selogiri dan enam di Kecamatan Wonogiri.
Namun, baru satu perlintasan yang memiliki palang dan penjagaan yakni perlintasan Alas Kethu. Dia menyadari perlintasan tanpa penjagaan itu cukup membahayakan. Mengingat kecepatan KA Batara Kresna bertambah dua kali lipat dari semula maksimal 40 km/jam menjadi hingga 80 km/jam.
Disinggung rencana penambahan palang perlintasan kereta, Waluyo menyebut hal itu akan dikoordinasikan dengan Bupati Wonogiri Setyo Sukarno. Sebab penambahan palang itu membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Penambahan palang juga berarti harus merekrut orang untuk menjaga palang tersebut.
“Kami koordinasikan dulu dengan pimpinan. Selain itu, untuk menambah palang, harus ada kajian dulu. Tidak bisa serta merta dibikin begitu saja,” ujar Waluyo kepada Espos, Senin (18/8/2025).
Kendati begitu, Waluyo mengatakan Dishub Wonogiri sudah menyosialisasikan kepada camat dan kepala desa yang wilayahnya terdapat perlintasan kereta agar mengimbau warga berhati-hati ketika melintasi perlintasan.
“Kami juga sudah memasang rambu-rambu di setiap perlintasan itu agar warga berhati-hati betul saat mau melewati perlintasan,” ujar dia.
Dia berharap warga dapat mengetahui jadwal KA Batara Kresna melintas di Wonogiri. Sebagai informasi, jadwal keberangkatan KA Batara Kresna dari Solo pukul 06.00 WIB dan 10.00 WIB.
Sedangkan jadwal keberangkatan dari Wonogiri pukul 08.00 WIB dan 12.00 WIB. Waktu tempuh perjalanan KA Batara Kresna untuk satu keberangkatan lebih kurang 60 menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pemkot Jogja Lirik Kerja Sama Penerbangan YIA-Jeddah dengan Maskapai China
Advertisement

Sagon Wiyoro, Produsen Sagon Legendaris Berusia 70 Tahun
Advertisement
Berita Populer
- Bocah 13 Tahun di Boyolali Meninggal Saat Mancing di Embung Cengklik
- Korban Jiwa Kecelakaan Kereta Vs Mobil di Wonogiri Bertambah jadi 2 Orang
- Pria Paruh Baya di Solo Ditemukan Meninggal di Kamar Indekos
- Diikuti 38 Kontingen, Kirab Budaya Klaten Dipenuhi Ribuan Warga
- Banyak Perlintasan KA di Wonogiri Tanpa Palang Pintu Jadi Pemicu Kecelakaan
Advertisement
Advertisement