Advertisement

Warga Sragen Lebih Banyak Belanja Rokok daripada Makanan

Candra Septian Bantara
Jum'at, 01 Agustus 2025 - 08:47 WIB
Abdul Hamied Razak
Warga Sragen Lebih Banyak Belanja Rokok daripada Makanan Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja daring di salah satu situs belanja daring di Jakarta, Rabu (15/6/2022). - JIBI/Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SRAGEN—Pengeluaran belanja per kapita untuk rokok dan tembakau warga di Sragen lebih besar dibandingkan pengeluaran untuk makanan bergizi seperti sayur-sayuran, telur dan susu, daging serta buah-buahan.

Hal ini terungkap berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) Sragen 2024. Berdasarkam data tersebut, rata-rata pengeluaran sebulan satu warga di Sragen senilai Rp1.251,510. Dari jumlah itu 6,75 persen atau Rp84.515 di antaranya dibelanjakan untuk rokok dan tembakau.

Advertisement

BACA JUGA: 6 Pabrik Rokok Komitmen Beli Tembakau dari Temanggung, dari Djarum hingga Wismilak

Di sisi lain pengeluaran untuk sayur-sayuran hanya Rp62.785/bulan. Kemudian untuk telur dan susu Rp36.006/bulan dan daging Rp27.985/bulan. Sedangkan untuk belanja buah-buahan sebesar Rp36.993/bulan.

Jika dilihat berdasarkan kelompok masyarakat, 20 persen kelompok pengeluaran teratas rata-rata mengeluarkan Rp158.002/bulan untuk rokok dan tembakau. Kemudian untuk 40 persen kelompok menengah Rp90.182/bulan, dan 40 persen kelompok terendah Rp42.075/bulan.

Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Sragen juga tidak jauh beda dengan Jawa Tengah secara umum. Rata-rata warga di Jateng mengeluarkan Rp81.779/bulan untuk rokok dan tembakau. Angka ini di atas rata-rata pengeluaran untuk sayur-sayuran Rp51.295/bulan, buah-buahan Rp34.467/bulan, telur dan susu Rp34.742, dan daging Rp27.701.

Dalam data survei tersebut juga menyebut rata-rata konsumsi rokok dalam satu minggu warga di Sragen adalah 86 batang. Dimana dari total jumlah 1.004.761 penduduk, sebanyak 24,21 persen atau 243.240 penduduk diantaranya adalah perokok dengan usia di atas 15 tahun.

Salah satu warga Sragen yang juga perokok, Nugroho, mengatakan nominal pengeluaran rokok yang dirilis BPS Sragen berbeda jauh dengan pengeluaran rokoknya. Dia mengaku dalam satu hari bisa mengeluarkan uang Rp50.000 untuk membeli rokok.

Artinya dalam satu bulan, pengeluaran untuk rokoknya bisa mencapai Rp1,5 juta. Namun begitu, pengeluaran rokoknya masih di bawah untuk pemenuhan kebutuhan makanan rumah tangganya yakni rata-rata Rp3 juta/bulan.

“Kalau saya rokok Rp50.000/hari. Ya lumayan sebetulnya. Tapi kalau untuk belanja kebutuhan makanan rumah tangga sudah lebih rokok yakni Rp100.000/hari,” kata dia kepada Espos, Kamis (31/7/2025).

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, dr. Udayanti Proborini, mengimbau kepada warga agar mempriroritaskan kesehatan keluarganya. Yakni dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang agar keluarganya terhindar dari risiko gangguan kesehatan seperti stunting hingga anemia.

Udayanti juga akan menggiatkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terkait Program Germas atau Gerakan Masyarakat Sehat. Program ini mencakup beberapa aspek penting, antara lain: peningkatan aktivitas fisik, pola makan sehat, mencegah penularan penyakit, dan menciptakan lingkungan sehat.

“Harapan kami dengan edukasi kepada masyarakat melalui Puskesmas dan petugas Promosi Kesehatan [Promkes] bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih hidup sehat dan semakin paham tentang dampak negatif dari rokok,” kata dia kepada Espos, Kamis.

Dia menambahkan bahwa saat ini di seluruh Puskesmas di Sragen sudah ada layanan berhenti merokok yang bisa diakses warga secara gratis dengan BPJS. Selain itu, di sana warga juga berkonsultasi terkait gizi, sanitasi, dan hal-hal lain terkait kesehatan.

“Jadi ke Puskesmas itu tidak harus pas sakit, tapi kalau mau konsultasi terkait kesehatan bisa dilayani,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

Realisasi PBB Bantul Tembus Rp56,7 Miliar, 48 Kalurahan Masih Belum Lunas

Realisasi PBB Bantul Tembus Rp56,7 Miliar, 48 Kalurahan Masih Belum Lunas

Bantul
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 10:37 WIB

Advertisement

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi Melakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

Wisata
| Rabu, 30 Juli 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement