Advertisement

Anak Diduga Disiksa Dirantai hingga Kelaparan di Mojo Boyolali, Pemilik Rumah Ditetapkan Tersangka

Ni'matul Faizah
Senin, 14 Juli 2025 - 19:07 WIB
Sunartono
Anak Diduga Disiksa Dirantai hingga Kelaparan di Mojo Boyolali, Pemilik Rumah Ditetapkan Tersangka Polisi menetapkan pemilik rumah temuan anak-anak dirantai diBoyolali, Siswono Putro (SP), menjadi tersangka pada Senin (14/7/2025). Penetapan tersebut setelah polisi melakukan gelar perkara. - Istimewa.

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI—Polisi menetapkan pemilik rumah temuan anak-anak dirantai di Boyolali, Siswono Putro (SP), menjadi tersangka pada Senin (14/7/2025). Penetapan tersebut setelah polisi melakukan gelar perkara.

Empat orang anak ditemukan dalam kondisi kelaparan dan beberapa di antaranya dirantai di rumah milik warga Mojo, Andong, Boyolali inisial SP, 65, pada Minggu (13/7/2025) dini hari. Empat anak tersebut inisial VMR, 6, adik kandung dari MAF, 11, keduanya dari Kabupaten Batang. Mereka tinggal bersama pelaku sekitar dua tahun.

Advertisement

Ada adik-kakak kandung yaitu SAW, 14, dan IAR, 11, asal Kabupaten Semarang. Mereka tinggal dengan SP sekitar setahun. Adapun, dua anak yang dirantai adalah masing-masing adik kandung. 

Kasat Reskrim Polres Boyolali,AKP Joko Purwadi, menjelaskan anak-anak tersebut ditemukan seusai salah satu dari mereka melakukan pencurian kotak amal untuk makan dan ketahuan oleh warga pada Minggu (13/7/2025) dini hari 

"Karena warga prihatin, kemudian mengantar anak tersebut ke rumahnya di daerah Mojo, Andong. Dan di sana, warga menemukan dua anak lain yang dirantai," katanya, Senin (14/7/2025).

Anak dirantai dengan rantai besi di kaki kanan di rumah SP. Warga juga melihat ada kekerasan kepada anak, sehingga mereka membawa anak itu ke Polsek Andong. Lalu, pada Minggu pagi, SP diantar ke Polsek Andong. Kemudian, SP dibawa ke Polres Boyolali pada Minggu sore.

BACA JUGA: Puluhan Pengunjung Pantai di Gunungkidul Tersengat Ubur-Ubur, Kebanyakan Korban Anak Kecil

Unit PPA Polres Boyolali melakukan penyelidikan sejak Minggu sore. Lalu, pada Minggu malam melakukan gelar, terang Joko, dan diketahui peristiwa tersebut ditemukan unsur tindak pidana kekerasan terhadap anak lalu dilakukan penyidikan.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan kepada anak dan barang bukti. Diperoleh dua alat bukti dan barang bukti, kami tadi sudah melakukan gelar penetapan tersangka terhadap saudara S," ujar.

Joko mengatakan barang bukti yang diamankan yaitu rantai dan gembok juga bekas antena radio yang digunakan oleh tersangka untuk melakukan kekerasan.

Kasat Reskrim mengatakan tersangka SP disangkakan kekerasan terhadap anak sesuai pasal 77 B junto pasal 76 B dan atau pasal 80 ayat 1 junto pasal 76 C Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. "Untuk ancaman hukumannya 5 tahun dan 3 tahun 6 bulan," kata dia.

Sebelumnya, sejumlah bocah ditemukan dalam kondisi kelaparan dan dirantai di Mojo, Andong, Boyolali pada Minggu (13/7/2025) dini hari. Ada dua anak dirantai dari total empat anak laki-laki yang ditemukan. Empat anak tersebut inisial VMR, 6, adik kandung dari MAF, 11, keduanya dari Kabupaten Batang. Kemudian, ada adik-kakak kandung yaitu SAW, 14, dan IAR, 11, asal Kabupaten Semarang.

Dilansir Espos, gerbang depan terlihat ditutup tapi tidak dikunci. Lalu, gerbang kedua di belakang yang lebih tinggi dan berwarna biru dikunci. Di sisi kiri terlihat sebuah rumah dengan tembok warna putih. Lalu, di area yang tertutup gerbang biru tinggi terlihat selasar terbuka dengan meja.

Kades Mojo, Bagus Muhammad Muksin, mengatakan anak-anak yang dirantai tersebut berada di selasar tersebut. Terlihat, ada pula kandang kambing dan beberapa sepeda motor terparkir di dalamnya. "Kalau Pak S ini sudah dibawa ke Polres, istrinya kurang tahu. Cuma istrinya itu ASN di Kecamatan Miri, Sragen," katanya.

Bagus mengatakan penemuan tersebut dimulai dari salah satu anak yang kedapatan mengambil kotak amal di masjid pada Minggu dini hari.

Setelah mengambil kotak amal, lanjut dia, mereka bingung membuka kotak lalu dibawa ke belakang Kantor Desa Mojo. Warga sekitar kemudian mencurigai hal tersebut dan dicek ternyata ada kotak amal kecil. Ditanyai dan mengaku mengambil uang kotak amal untuk digunakan makan adiknya karena tidak diberi makan pemilik rumah.

BACA JUGA: Polisi Ungkap Peretas Nomor WA Bupati Kulonprogo Diduga dari Luar DIY

"Isi kotak amalnya cuma Rp20.000. Kalau niat maling pasti ambil yang besar, tapi kan dia ambil karena lapar untuk beli makanan. Istilahnya ambil lah, bukan maling karena dia memang membutuhkan," kata dia.
Ia mengatakan sang anak mengaku tinggal di sebuah yayasan, akan tetapi Kades membantah rumah tersebut bukan yayasan karena belum ada izinnya.

"Katanya izinnya [yayasannya] berjalan, tapi mengapa sudah beberapa tahun yang lalu masih berjalan," kata dia.

Kemudian, warga membawa anak yang kedapatan mengambil uang tersebut ke tempatnya tinggal. Di situ, ditemukanlah dua anak lain yang dirantai kakinya.

Kades Mojo melepas rantai salah satu anak dengan tang. Kemudian, Bagus menghubungi Polsek Andong. Setelah polisi hadir, rantai satu anak lagi dilepas paksa dengan tang. Baru, anak-anak tersebut ditanyai seperti nama, umur, asal, dan sebagainya. Walaupun, lanjut dia, anak-anak tersebut tak ingat alamat yang tepat.

"Kami tanya mereka, katanya sudah sebulan tidur di teras tadi. Makannya sekitar 7-10 hari singkong tapi tidak layak dikonsumsi. Sehingga, anak-anak menjadi telantar," kata dia.

Bagus Muksin kemudian pada Minggu pagi bersama bidan mengecek kondisi badan anak-anak. Dilihat anak-anak yang dirantai terlihat bekas memar. Mereka mengaku dipukul karena mengambil nasi di dalam rumah dan mengaku sering diperlakukan seperti itu. Warga sepakat menunggu pemilik rumah datang. Sekitar Minggu pukul 11.00 WIB, SP datang kemudian dibawa ke Polsek Andong kemudian dibawa ke Polres Boyolali.

Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengatakan orang tua dari keempat anak tersebut menitipkan ke SP untuk mengaji. "Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup religius," kata dia kepada  Espos di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).

Ia menjelaskan hasil sementara berdasarkan interograsi, anak baru dititipkan sekitar satu bulan dititipkan termasuk yang dirantai.  SP telah dibawa ke Polres Boyolali dan dilaksanakan gelar perkara pada Senin pagi. Sehingga, Rosyid mengatakan akan memberikan update tersangka dan rilis kasus. 

"Dari hasil interograsi, [alasan dirantai] itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," kata dia. 

"Kami tanya mereka, katanya sudah sebulan tidur di teras tadi. Makannya sekitar 7-10 hari singkong tapi tidak layak dikonsumsi. Sehingga, anak-anak menjadi telantar," kata dia.

Bagus Muksin kemudian pada Minggu pagi bersama bidan mengecek kondisi badan anak-anak. Dilihat anak-anak yang dirantai terlihat bekas memar. Mereka mengaku dipukul karena mengambil nasi di dalam rumah dan mengaku sering diperlakukan seperti itu.

Kemudian, warga sepakat menunggu pemilik rumah datang. Sekitar Minggu pukul 11.00 WIB, SP datang kemudian dibawa ke Polsek Andong kemudian dibawa ke Polres Boyolali.

BACA JUGA: Anggaran Stimulus RTLH di Sleman Selesai Disalurkan, 16 KK Batal Dapat Bantuan

Sebelumnya, Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengatakan orang tua dari keempat anak tersebut menitipkan ke SP untuk mengaji.

"Pertimbangannya anak tersebut diberikan pendidikan dan pengajaran untuk mengaji. Serta diberikan pendidikan secara informal karena Pak S sebelumnya sudah dikenal sebagai tokoh yang cukup religius," kata dia kepada Espos di Polres Boyolali, Senin (14/7/2025).

Ia menjelaskan hasil sementara berdasarkan interograsi, anak baru dititipkan sekitar satu bulan dititipkan termasuk yang dirantai.  SP telah dibawa ke Polres Boyolali dan dilaksanakan gelar perkara pada Senin pagi. Sehingga, Rosyid mengatakan akan memberikan update tersangka dan rilis kasus. 

"Dari hasil interograsi, [alasan dirantai] itu bentuk cara pengajaran yang dilakukan saudara S kepada anak-anak," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Keluarga Ungkap Komunikasi Terakhir Diplomat Muda Sebelum Ditemukan Meninggal Tertutup Lakban

Bantul
| Senin, 14 Juli 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism

Wisata
| Sabtu, 12 Juli 2025, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement