Advertisement

Drop karena Uang Bagi Hasil Macet, 2 Nasabah Koperasi BLN Meninggal Dunia

Nimatul Faizah
Senin, 02 Juni 2025 - 12:27 WIB
Ujang Hasanudin
Drop karena Uang Bagi Hasil Macet, 2 Nasabah Koperasi BLN Meninggal Dunia Korban dugaan penipuan koperasi BLN menandatangani petisi untuk mengadili pemilik koperasi BLN, KPA Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, dalam pertemuan di Kartasuran, Sukoharjo, Minggu (1/6/2025). (Istimewa - Aris Carmadi)

Advertisement

Harianjogja, BOYOLALI -- Dua orang nasabah koperasi Bahana Lintas Nusantara atau BLN meninggal dunia diduga karena kondisi kesehatannya drop setelah mengetahui pembayaran bagi hasil yang dijanjikan koperasi tersebut tiap bulannya macet.

Hal tersebut diungkapkan juru bicara nasabah koperasi BLN dari Boyolali, Aris Carmadi, saat diwawancarai Espos, Senin (2/6/2025). Aris menceritakan dua nasabah tersebut masing-masing dari Solo dan Salatiga.

Advertisement

Ia mengatakan salah satu nasabah koperasi BLN menceritakan suaminya meninggal dunia pada 25 Mei 2025. Sang istri yang seorang pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) menggadaikan Surat Keputusan (SK) pensiun ke bank pada 28 Februari 2025 dan uangnya diinvestasikan ke BLN.

Namun, mulai Maret 2025, setoran bagi hasil dari investasi itu mulai macet. “Suaminya kaget setelah tahu BLN macet, karena istrinya sudah menggadaikan SK pensiunan Rp300 juta. Akhirnya, 25 Mei itu suaminya ngedrop, kemudian meninggal mendadak di Jakarta. Pemakamannya di Solo pada 28 Mei,” kata dia.

Ia mengatakan sang suami yang merupakan pengusaha, baru mengetahui sang istri menggadaikan SK pensiunan pada awal Mei 2025. Diduga sang suami terbebani pikirannya dengan nasib angsuran Rp300 juta ke bank sehingga berpengaruh ke kondisi kesehatannya.

“Suaminya sebelumnya sudah tahu kok kalau investasi di BLN. Kagetnya ya pas BLN macet itu, terus kondisinya drop, bablas meninggal,” kata dia.

BACA JUGA: Korban Koperasi BLN Gugat Rp3,1 Triliun ke Pengadilan Negeri Salatiga

Satu nasabah lainnya asal Salatiga juga mengalami hal yang hampir sama, yaitu kondisi kesehatannya menurun setelah mengetahui pembayaran uang bagi hasil dari Koperasi BLN macet. Ia mengatakan nasabah tersebut berinvestasi cukup banyak di BLN.

“Untuk total investasi berapa kurang paham, tapi informasinya ratusan juta investasinya,” kata dia. Walaupun begitu, Aris khawatir kondisi kesehatan para nasabah terus menurun termasuk yang dari Boyolali. Terlebih sudah tiga bulan banyak nasabah tidak bisa membayar angsuran ke bank dan perusahaan leasing kendaraan mereka setelah bagi hasil dari BLN macet.

Membuat Petisi

“Setelah tiga bulan, Juni ini kan tempo bank, leasing, dan semuanya. Pasti banyak tekanan mental dari penagih bank dan leasing. Psikis para anggota BLN ya tetap ngedrop, Juni ini pas tiga bulan. Sudah gencar penarikan kendaraan dan penagihan di bulan ketiga,” kata dia.

Selanjutnya, Aris mengatakan pada Minggu (1/6/2025) siang, sebanyak 37 korban koperasi BLN berkumpul di Kartasura, Sukoharjo, untuk membuat petisi agar aparat penegak hukum segera menangkap pemilik koperasi BLN, KPA Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro.

Para nasabah datang dari Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Gunungkidul, Magelang, Temanggung, Salatiga, Bantul, dan sebagainya. Total investasi 37 orang tersebut lebih dari Rp5 miliar.

“Komitmen teman-teman bakal laporan serentak di berbagai wilayah. Kami kumpul bersama sepakat segera untuk melaporkan karena sudah tidak ada kepercayaan kepada koperasi BLN. Rencananya Selasa atau Rabu [3-4/6/2025] besok pada mau laporan,” kata dia.

Ia berharap kepolisian segera menindaklanjuti laporan yang masuk. Kalaupun nantinya ada langkah mediasi dengan pemilik BLN, ia dan para korban Koperasi BLN menyatakan bersedia. “Tidak harus memenjarakan, tapi pertanggungjawaban Pak Niko ke semua pelapor bisa segera ditangani seperti janji-janjinya,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Boyolali, AKBP Rosyid Hartanto, mengatakan semua perusahaan yang terkait dengan Koperasi BLN telah diinventarisasi.

“Akan tetapi tidak bisa serta merta kami lakukan penyitaan karena itu membutuhkan proses pengadilan. Sebelumnya ada proses penyidikan dulu, apakah aset-aset perusahaan di Boyolali dinyatakan aset yang likuid untuk mengganti kerugian korban,” kata dia kepada wartawan di Polres Boyolali, Rabu (28/5/2025).
Pemeriksaan Korban

Ia mengatakan perusahaan yang didata itu masih beroperasi. Beberapa usahanya yang terkait dengan Koperasi BLN itu mulai dari pabrik rokok, showroom mobil, coffee shop, tempat biliar, pemecah batu, dan sebagainya. “Pabrik rokoknya juga masih berjalan, masih ada karyawan yang bekerja. Hanya memang volumenya tidak sebesar sebelumnya,” kata dia.

Kapolres menyatakan telah memeriksa korban dugaan penipuan koperasi BLN. “Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap korban yang lapor, ada lima laporan ke polisi. Kerugian tentatif, bermacam-macam. Terbesar ada sekitar Rp300 juta. Ada yang bilang Rp1,2 miliar, itu akumulasi dari uang total yang seharusnya didapatkan dari omzet yang ditaruh,” kata dia

Sementara itu, Ketua Cabang Koperasi BLN Boyolali, Entarto Tri Hatmoko, menyayangkan pelaporan oleh beberapa nasabah ke kepolisian. Ia meminta nasabah untuk bersabar karena nantinya return akan dibayarkan.

Ditemui di kediamannya di Krajan Lor, Paras, Cepogo, Boyolali, Jumat (16/5/2025), Entarto mengatakan dirinya sama dengan nasabah yang lain termasuk pelapor, yaitu sebagai anggota koperasi. Jabatannya sebagai ketua sebatas penyambung lidah dan ia tidak menampung uang sama sekali.

Berdasarkan informasi yang Entarto terima, usaha Koperasi BLN yang bermitra dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di-hold karena permasalahan di sana. Termasuk pula pembangunan tol yang telah selesai akan tetapi pembayaran belum selesai.

“Kami mengimbau ke teman-teman semuanya, ini bukan akhir sebuah kehidupan. Bersabarlah dan tenang, karena beliau sebagai koperasi BLN dan nakhoda, tetap membersamai kami semuanya,” kata pria yang juga Kadus II Desa Paras tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Taman Parkir ABA Ditutup! Ini Lokasi Parkir Dekat dengan Malioboro untuk Motor, Mobil dan Bus

Jogja
| Rabu, 04 Juni 2025, 11:47 WIB

Advertisement

alt

Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul

Wisata
| Sabtu, 31 Mei 2025, 17:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement