Advertisement

Soal Penyebab Keracunan Massal di Gantiwarno, Pemkab Klaten Tunggu Hasil Labfor Polri

Newswire
Selasa, 15 April 2025 - 12:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Soal Penyebab Keracunan Massal di Gantiwarno, Pemkab Klaten Tunggu Hasil Labfor Polri Ilustrasi Keracunan / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten Syahruna mengungkap kronologis kejadian keracunan massal yang terjadi di RT 13/RW 04, Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno pada Sabtu (12/4/2025).

Saat itu, katanya, warga mendatangi acara pentas wayang kulit dalam rangka halal bihalal di desa setempat. Ia mengatakan dalam acara tersebut terdapat hidangan yang disantap oleh seluruh warga yang datang. 

Advertisement

Selanjutnya, pada Minggu (13/4/2025) beberapa warga yang menghadiri acara tersebut merasakan mual dan pening. "Namun belum secara bersama-sama merasakan hal tersebut," katanya, Selasa (15/4/2025).

BACA JUGA: Keracunan Massal: 1 Orang Meninggal Dunia Seusai Makan Hidangan Acara Wayang Kulit di Gantiwarno Klaten

Pada Senin (14/4/2025), makin banyak warga yang merasakan mual dan pening hingga akhirnya kejadian tersebut dilaporkan ke perangkat desa setempat.

"Untuk penyebab keracunan akan dilakukan pemeriksaan oleh Labfor Polri melalui Inafis Polres Klaten. Atas petunjuk Kapolres Klaten agar dilakukan pos pemantauan lebih lanjut atas kejadian ini di lokasi RT," katanya.

Sementara itu, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus keracunan massal yang terjadi di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. "Ini kasus luar biasa, tapi ditangani jadi masih dalam kontrol," katanya.

Pada kegiatan tersebut, ia bersama OPD terkait melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian. "Alhamdulillah dua hari ini sudah buka posko di lokasi, banyak yang jadi korban, sampai sekarang 110 orang," katanya.

BACA JUGA: 1 Korban Meninggal Akibat Keracunan Massal Klaten Alami Sesak Nafas, Pemkab Tetapkan KLB

Ia mengatakan sebagian di antaranya dirujuk ke rumah sakit dan harus menjalani rawat inap, dan sebagian lagi diperbolehkan pulang karena mengalami gejala ringan.

Meski demikian, ada juga yang meninggal dunia setelah sempat mengalami gejala sesak napas. "Kebetulan yang meninggal ini bukan terundang, beliau ODGJ yang ikut menikmati sajian yang ada," katanya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten Hanung Sasmita mengatakan sudah dicantumkan KLB terkait peristiwa tersebut.

Ia berharap status tersebut dapat segera berakhir seiring dengan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah daerah. "Dari BPBD sudah terjun semalam, karena melibatkan warga banyak jadi korban dan ada yang meninggal dunia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu 16 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja

Jogja
| Rabu, 16 April 2025, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Daftar 37 Negara Bebas Visa untuk Paspor Indonesia

Wisata
| Rabu, 09 April 2025, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement