Advertisement

Mirip Adegan Film, Penangkapan Sindikat Pencuri Libatkan ATCS Solo untuk Memodifikasi Durasi Lampu Bangjo

Ahmad Kurnia Sidik
Selasa, 25 Februari 2025 - 17:37 WIB
Sunartono
Mirip Adegan Film, Penangkapan Sindikat Pencuri Libatkan ATCS Solo untuk Memodifikasi Durasi Lampu Bangjo Penangkapan - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja, SOLO—Penangkapan sindikat pencuri bermodus ganjal mulut ATM di Solo pada Sabtu (22/2/2025) sore berlangsung dramatis. Mirip adegan film, polisi melibatkan Area Traffic Control System (ATCS) Dishub Solo untuk memantau pergerakan sindikat pencuri itu melalui kamera CCTV yang tersebar di jalanan. 

Dalam pengejaran itu, petugas ATCS Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo juga melakukan intervensi pada alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) atau lampu lalu lintas untuk menghentikan pergerakan para pencuri itu.

Advertisement

Kasi Pengendalian dan Pengembangan (Dalbang) Dishub Solo, Agung Widiharjanta, membenarkan keterlibatan Dishub dalam penangkapan sindikat pencuri bermodus ganjal mesin ATM yang telah merugikan korban senilai puluhan hingga ratusan juta rupiah tersebut.

Pemantauan pengendara di jalan raya melalui kamera CCTV yang terdapat di Central Control Room (CC Room) serta intervensi apill adalah kewenangan Dishub.

BACA JUGA : Warga Tirtonirmolo Tangkap Pencuri Sepeda Motor Yamaha RX King dan Fazio

“Keterlibatan Dishub Solo dalam pengungkapan kasus bersama Polresta Solo memang kerap dilakukan. Namun biasanya pada kecelakaan lalu lintas. Kasus [penangkapan sindikat pencurian] seperti ini jarang,” kata Agung saat dilansir Espos, Selasa (25/2/2025).

Agung menceritakan awalnya Tim Resmob Satreskrim Polresta Solo pada Sabtu siang berkoordinasi dengan Dishub terkait adanya sindikat pencuri yang sedang dalam pengejaran. Tim Resmob meminta bantuan Dishub untuk memantau pergerakan sindikat pencuri tersebut mulai sekitar pukul 17.00 WIB.

“Saat itu petugas kami yang sedang piket ada tiga orang, yaitu Lilik, Daviq, dan Bagas. Mereka bersama dengan beberapa personel Tim Resmob melakukan pemantauan di ATCS Room. Informasinya juga bersamaan dengan itu terdapat tim lainnya yang membuntuti pelaku di lokasi,” katanya.

Sindikat pencuri bermodus ganjal mesin ATM itu mengendarai dua mobil berwarna hitam, Toyota Avanza dan Toyota Rush, saat itu tampak di kawasan Klodran, Colomadu, Karanganyar, hendak masuk ke Pintu Tol Ngemplak dan sempat hilang dari pantauan kamera CCTV.

“Saat itu kedua mobil menggunakan pelat AD dan setelah berbelok ke arah pintu tol sempat hilang dari pantauan,” kata dia.

Kehilangan Jejak

Tak berselang lama, ternyata kedua mobil kembali ke arah Solo melalui Sumber, Banjarsari. Karena itu pula, petugas melanjutkan pemantauan kedua mobil itu. Mereka terus menuju ke arah selatan.

Namun, di sela-sela jalan yang tidak terpantau kamera CCTV, kedua mobil tampak mencoba menghilangkan jejak dengan cara mengganti pelat nomor kendaraan dari yang sebelumnya AD menjadi B.

Mencari jejak yang hilang di tengah tingginya intensitas kendaraan, kata Agung, tak ubahnya mencari jarum di tumpukan jerami. Para personel harus meneliti kembali setiap kendaraan yang melintas di Jl Letjen Suprapto dengan cara memperbesar (zoom) gambar CCTV untuk melihat satu per satu kendaraan yang melintas.

Kedua mobil terdeteksi lagi saat berada di kawasan perempatan Girimulyo hendak menuju selatan atau Tugu Wisnu. “Tampaknya mereka sadar sedang diawasi, dan itu terlihat dari gelagat arah dan kecepatan kedua mobil tersebut saat berada di kawasan Tugu Wisnu,” jelasnya.

Kedua mobil terus mengarah ke Tugu Wisnu, Manahan, Banjarsari, dan masuk Jl Ahmad Yani. Namun, tidak meneruskan perjalanan di jalan tersebut. Mereka memilih putar balik dengan cara masuk ke SPBU Manahan dengan kecepatan yang cukup tinggi. Padahal kondisi SPBU saat itu sedang ramai antrean.

Selanjutnya mereka menuju Perempatan Girimulyo lagi. Sesampainya di situ, kedua mobil tampak berbalik arah lagi ke selatan menuju Tugu Wisnu. “Tepat saat mereka melintas di Jl Ahmad Yani menuju Tugu Wisnu itu petugas mengintervensi APILL. Karena memang kondisi saat itu sudah ramai, kedua mobil pelaku tertahan di tengah-tengah arus lalu lintas,” jelasnya.

Terjebak

Biasanya lampu merah di APILL kawasan tersebut menyala sekitar 40 detik, Dishub mengintervensi dengan menambah durasi menjadi sekitar 50 detik untuk menciptakan penumpukan kendaraan di kawasan tersebut dan menahan kedua mobil para pencuri.

Dari rekaman kamera CCTV yang ditunjukkan kepada Espos, tampak kedua mobil sasaran terjebak di tengah-tengah lalu lintas. Pada saat itu personel Tim Resmob langsung membekuk para pelaku yang jumlahnya lima orang dari dalam kedua mobil di tengah keramaian lalu lintas.

Tampak pula, para pelaku dikeluarkan dari kendaraannya dan dipindahkan ke kendaraan lainnya milik Tim Resmob. “Setelah tampak melalui pantauan tim di lapangan selesai, baru kami hijaukan lampu tersebut,” ujarnya.

Suasana yang tampak dari rekaman tersebut juga kondisi jalan sedang basah karena hujan. “Berhasil diringkus [sindikat pencuri] berdasarkan rekaman sekitar pukul 18.30 WIB saat mulai gelap,” jelasnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Solo, AKP Prastiyo Triwibowo, menyampaikan sindikat pencuri bermodus ganjal mesin ATM itu terdiri dari lima orang pelaku yang berasal dari Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Mereka yakni A, DM, HP, T, dan N.

Sindikat tersebut telah melancarkan aksi setidaknya di 42 lokasi di berbagai kota di Pulau Jawa. Modusnya mereka membagi kerja menjadi dua kelompok, ada yang bertugas mengganjal mulut mesin ATM dengan tusuk gigi, ada yang bertugas mengintip PIN dan berpura-pura membantu korban yang panik sekaligus mengganti kartu ATM, serta ada yang bertugas menjemput pelaku lainnya.

BACA JUGA : Diduga Mencuri, Kepergok Warga, Mr X Nekat Nyebur ke Sungai dan Belum Ditemukan

Di Solo, sindikat itu telah melancarkan aksinya di tiga lokasi berbeda, namun yang baru membuat laporan adalah kejadian di Nusukan, Banjarsari, Solo dengan korban seorang ibu rumah tangga dengan kerugian lebih kurang Rp62 juta.

Sindikat tersebut, lanjut Prastiyo, menyasar mesin ATM yang berada di tempat umum. Tak hanya itu mereka juga menyasar semua jenis kartu ATM dari berbagai jenis bank. Sementara pemilih korban mereka secara acak. Karena itu, ia mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan selalu waspada saat melakukan transaksi di mesin ATM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Buruh Konstruksi di DIY Berpotensi Kehilangan Pekerjaan, Gapensi Tak Andalkan Proyek Pemerintah

Jogja
| Selasa, 25 Februari 2025, 21:47 WIB

Advertisement

alt

Sempat Ditutup Akibat Cuaca Ekstrem, Ranu Regulo di Kawasan Bromo Tengger Semeru Dibuka Kembali

Wisata
| Sabtu, 22 Februari 2025, 12:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement