Advertisement

Ribuan Burung Menongkrong di Perempatan Panggung Kota Solo, Ini Jenis yang Sebenarnya

Candra Septian Bantara
Senin, 17 Februari 2025 - 09:57 WIB
Maya Herawati
Ribuan Burung Menongkrong di Perempatan Panggung Kota Solo, Ini Jenis yang Sebenarnya Ribuan ekor burung layang-layang bertengger di kabel-kabel Perempatan Panggung Jebres, Solo, Jumat (14/2/2025) malam. Candra Septian Bantara - Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Warga Kota Solo kerap menyaksikan ribuan burung menongkrong di kabel listrik dan telepon di sekitar Perempatan Panggung. Warga menyebutnya sebagai burung Sriti, namun ternyata keliru.

Dosen Ekologi dari Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo, Puguh Karyanto, mengungkapkan ribuan burung di Perempatan Panggung itu bukanlah burung sriti seperti yang dianggap banyak orang.

Advertisement

Menurut Puguh, burung-burung tersebut adalah burung layang-layang atau dengan nama latin Hirundo rustika. Burung tersebut bukan berasal dari Indonesia melainkan dari kawasan Euroasia seperti Rusia, Inggris, dan negara lain dengan iklim dingin.

“Ada yang menyamakan dengan sriti, padahal itu bukan sriti karena karakter sriti tidak bisa bertengger, tapi kalau burung ini bisa bertengger,” kata dia, belum lama ini.

Burung-burung yang memenuhi Perempatan Panggung, Jebres, Solo, saat wilayah asalnya masuk musim dingin. Mereka melakukan migrasi dalam kelompok besar menuju wilayah tropis yang lebih hangat, salah satunya Indonesia, untuk mencari makan berupa serangga dan melakukan fungsi reproduksi.

Mereka melakukan migrasi umumnya pada Oktober-April, periode di mana Indonesia mengalami musim hujan. “Mereka bermigrasi secara simultan, biasanya dari Eropa, menuju semenanjung Malaysia, kemudian ke Sumatra, dan Jawa. Lalu pada Maret atau April mereka sudah mulai berkemas-kemas untuk kembali ke wilayah asal mereka,” terang dia.

BACA JUGA: Pasokan LPG 3 Kg di Kulonprogo Sempat Tersendat

Puguh menjelaskan burung layang-layang ini bukan termasuk hewan langka atau masuk kategori dilindungi. Usia hidup burung ini dua tahun dan dalam hidupnya mereka melakukan dua kali proses migrasi pulang-pergi.

Menurut dia, fenomena ribuan burung bertengger di kabel Perempatan Panggung, Jebres, Solo, bukanlah satu-satunya di Indonesia. Ribuan burung layang-layang nangkring di perempatan besar saat malam juga terjadi di wilayah Indonesia lainnya, seperti Jogja dan Jawa Barat.

Khusus fenomena di Perempatan Panggung Solo, dia memperkirakan baru terjadi dalam kurun waktu 10-15 tahun terakhir. Sebelumnya burung-burung tersebut berada di Perempatan Tipes, Serengan, Solo.

Saat siang, ribuan burung tersebut menghabiskan waktunya mencari makanan di wilayah persawahan Sragen atau Karanganyar. Kemudian, pada petang mereka menuju area yang cukup luas dan memiliki penerangan bagus untuk istirahat dan menghangatkan diri.

Pada Jumat (14/2/2025) petang, kabel-kabel listrik di Perempatan Panggung, Jebres, Solo, penuh sesak oleh burung-burung itu. Tak hanya kabel, papan petunjuk jalan, tiang penerangan jalan, baliho reklame, dan pohon-pohon menjadi tempat mereka bertengger.

Keberadaan koloni burung ini juga menimbulkan dampak bagi area tersebut, yakni banyaknya kotoran burung berwarna putih. Bahkan tak sedikit pengendara motor terkena kotoran burung tersebut saat berhenti di lampu merah.

Beberapa warga mengatakan fenomena ini sudah terjadi sekitar 10 tahun terakhir. Mereka menyebut burung tersebut dengan burung sriti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Terlengkap KRL Jogja Solo Hari Ini, Jumat 21 Februari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur

Jogja
| Jum'at, 21 Februari 2025, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature

Wisata
| Senin, 17 Februari 2025, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement