Advertisement
Pedagang Pengging Boyolali Resah Dimintai Uang Parkir Ratusan Ribu Rupiah
![Pedagang Pengging Boyolali Resah Dimintai Uang Parkir Ratusan Ribu Rupiah](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/13/1204049/screenshot_20250213_131005_chrome.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI–Para pedagang di wilayah Pengging, Banyudono, Boyolali resah karena dimintai setoran parkir. Keluhan pedagang menjadi viral setelah diunggah pemilik akun Risan Seno Aji di grup Facebook Seputar Info Pengging (SIP) pada Rabu (12/2/2025).
Dalam unggahan tersebut, oknum yang meminta uang parkir tersebut membawa surat kerja sama Dinas Perhubungan (Dishub) Boyolali. “Sekadar Informasi. Karena banyaknya pertanyaan dan keluhan yang masuk dari pedagang di sekitar wilayah Pengging yang dimintai setoran/uang parkir dengan membawa copy-an atau foto surat yang berstempel Dishub, dan bahkan ada yang mengaku diintimidasi," tulisnya seperti dikutip Espos (jaringan Harianjogja.com), Kamis (13/2/2025).
Advertisement
"Setelah dikonfirmasi ke Dishub dan yang punya atas nama 'Bastiyan Galih Prasetyo,' memberikan klarifikasi ke admin. Dinyatakan itu surat edaran palsu/ilegal/pungli. Semoga masalah ini bisa segera terselesaikan dengan baik dan damai,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishub Boyolali, Muhammad Arief Wardianta, menyampaikan pihaknya tidak pernah meminta pengelola parkir untuk menarik sejumlah uang atau setoran parkir ke pedagang.
“Sasaran retribusi parkir adalah kendaraan yang menggunakan jasa parkir di tepi jalan umum. Adapun dalam penarikan retribusi bekerja sama dengan pihak lain yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama," jelasnya, Kamis (13/2/2025).
Ia mengatakan surat yang dibawa orang asing tersebut memang adalah fotokopi perjanjian kerja sama antara Dishub Boyolali dengan pengelola parkir. Namun, ada oknum tidak bertanggung jawab yang mengfotokopinya. Arief sendiri tidak tahu bagaimana surat perjanjian kerja sama tersebut bisa difotokopi.
Kemudian, fotokopian surat tersebut disalahgunakan atas nama pengelola parkir resmi untuk meminta setoran parkir ke pedagang. “Padahal di dalam kerja sama enggak ada bunyi itu [meminta uang parkir ke pedagang]. Wong itu terkait kerja sama pengelolaan parkir di titik yang telah ditentukan dalam perjanjian,” kata dia.
Ia juga mengatakan pengelola parkir resmi telah membuat surat edaran bahwa pihaknya tidak pernah meminta uang parkir ke pedagang atau pemilik toko. Arief berharap kejadian serupa berupa pungutan liar tidak terulang dengan dalih apapun oleh oknum tidak bertanggung jawab.
“Dan masyarakat silakan laporkan ke aparat terkait apabila ada indikasi pemerasan atau pemalakan seperti ini. Minimal sebelum memberi, konfirmasi dulu ke petugas resminya apakah hal tersebut permintaan resmi atau tidak,” imbaunya.
Sementara itu, pengelola parkir resmi, Bastian Galeh Prasetyo, mengaku kaget namanya dicatut dalam pungutan liar. Bahkan, ia menyebut hal tersebut sebagai pemalakan karena ada intimidasi ke pedagang kalau tidak diberi uang.
Bastian mengaku mengetahui namanya dicatut saat ditelepon oleh pedagang yang mengaku dimintai uang setoran parkir atas namanya. “Saya terus dikirimin foto karcisnya, ternyata ada oknum yang membuat ulah. Saya jujur tidak tahu siapa orangnya, namun informasi yang seriwing-seriwing ada info sana-sini, tapi belum tahu siapa,” kata dia.
Ia mengatakan ada pengelola toko yang mengaku diancam dibunuh sehingga hal tersebut akan dilaporkan ke kepolisian. Namun, laporan masih menunggu kepala atau manajer di wilayah Pengging.
“Terakhir saya tahu ada permintaan uang ya kemarin [Rabu] pagi. Kalau minta itu Rp100.000, Rp150.000, bergantian. Saya juga berterima kasih me admin [Facebook] juga ikut klarifikasi untuk kenyamanan Pengging. Ngeri, ini sangat meresahkan” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2025/02/12/1203973/andong-patalan-bantul.jpg)
Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Advertisement
Advertisement