Advertisement

Warga Klaten Tak Sepakat Perubahan Rencana Akses Tol

Taufik Sidik Prakoso
Rabu, 15 Januari 2025 - 20:47 WIB
Maya Herawati
Warga Klaten Tak Sepakat Perubahan Rencana Akses Tol Ilustrasi jalan tol. - JIBI/M. Ferri Setiawan

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Perubahan rencana pelebaran Jalan Ki Ageng Gribig sebagai penunjang akses keluar-masuk gerbang tol (GT) Klaten di Kecamatan Ngawen tak disepakati warga.

Pasalnya, pelebaran jalan dilakukan hanya di satu sisi dari rencana semula di kedua sisi jalan. Hal itu diungkapkan warga saat digelar sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan Tol Solo-Jogja di kantor Kelurahan Gergunung, Selasa (14/1/2025).

Advertisement

Salah satu warga, Sofan, mengungkapkan sebelumnya sudah ada sosialisasi serupa. Sofan mengungkapkan warga terdampak secara langsung terkejut dengan perubahan rencana lahan terdampak pelebaran jalan. Ia pun mempertanyakan perubahan rencana lahan yang terdampak pelebaran jalan untuk mendukung akses keluar-masuk tol tersebut.

Sofan menjelaskan warga menghendaki pelebaran jalan tidak hanya sepenggal sisi. Dia meminta agar rencana pelebaran jalan dikembalikan seperti sosialisasi awal yakni di kedua sisi jalan. “Alasannya itu apa kok hanya sebelah saja? Apa negara tidak mampu? Saya yakin mampu. Sehingga saya minta dikembalikan pada sosialisasi awal yang sudah dilaksanakan. Kanan kiri harus sama,” kata Sofan yang usaha warungnya bakal terdampak rencana pelebaran jalan tersebut.

Warga Kelurahan Gergunung lainnya, Muslih, menjelaskan warga menginginkan pelebaran jalan dikembalikan ke rencana awal yakni ke sisi kiri dan kanan Jl. Ki Ageng Gribig. “Warga menginginkan yang kena di sisi kanan dan kiri agar kenanya tidak tidak terlalu banyak. Jadi dampaknya tidak terlalu besar ke salah satu sisi saja,” kata Muslih yang juga ketua RT di Kelurahan Gergunung.

BACA JUGA: Pedagang Mulai Pindah ke Teras Malioboro 2, Fasilitas Lengkap Jadi Harapan Baru

Ia juga meminta agar musyawarah benar-benar dilakukan secara musyawarah dan harga tidak langsung digetok. Warga menghendaki ada ruang memberikan masukan jika penilaian ganti rugi tidak sesuai. Dia juga meminta agar indikator penghitungan uang ganti rugi disampaikan kepada warga terdampak.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tol Solo-Jogja, Widodo, mengungkapkan sosialisasi merupakan proses awal dari tahapan pengadaan tanah. Dia menjelaskan ada tahapan selanjutnya.

Soal sisi jalan yang bakal terdampak pelebaran jalan, Widodo menjelaskan pelebaran dilakukan di satu sisi sesuai pemaparan saat forum sosialisasi tersebut. Widodo menjelaskan pihaknya belum bisa menanggapi lebih lanjut ihwal keberatan warga pelebaran hanya di satu sisi. “Saat ini prosesnya masih proses awal,” kata Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kereta Commuter Yogyakarta Angkut Hampir 9 Juta Penumpang Selama 2024

Jogja
| Rabu, 15 Januari 2025, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Bali Masuk 20 Besar Destinasi Wisata Terbaik di Asia Tahun 2025

Wisata
| Selasa, 07 Januari 2025, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement