Advertisement
Kasus DBD di Klaten Melonjak Empat Kali Lipat

Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN–Penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, pada 2024 melonjak drastis hingga empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, angka kematian akibat DBD juga meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan tahun 2023. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, angka kasus DBD selama 2023 tercatat sebanyak 308 dengan 14 orang meninggal dunia.
Advertisement
Sementara, angka kasus penyakit itu pada 2024 tercatat sebanyak 1.256 dengan angka kematian mencapai 31 orang. Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, mengakui angka kasus kematian akibat DBD tinggi.
Angka kasus itu melebihi toleransi dari organisasi kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) yakni 1% dari total kasus.
Disinggung rentang usia angka kematian akibat DBD, Anggit menjelaskan rata-rata pada usia anak di bawah 12 tahun. Ia juga membenarkan ada orang dewasa yang meninggal akibat DBD. “Sebaran kasusnya merata di 26 kecamatan,” jelas Anggit, Jumat (10/1/2025).
BACA JUGA: Persiapan Dapur Belum Selesai, Program Makan Bergizi Gratis di Gunungkidul Tertunda
Anggit menjelaskan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih menjadi cara ampuh untuk mencegah persebaran DBD. Apalagi, ada temuan transmisi transovarial virus dengue di Klaten.
Lantaran hal itu, pemberantasan nyamuk dengan memastikan tidak ada jentik harus semakin digencarkan.
Selain itu, Anggit menilai cara lain yakni dengan vaksinasi untuk mencegah infeksi virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti. Hanya, vaksinasi saat ini masih berbayar dan tidak ditanggung pemerintah.
Disinggung kemungkinan pemberian vaksin ke kelompok rentan dengan pembiayaan dari pemerintah daerah, Anggit menjelaskan hal itu butuh kajian. Anggit masih mencoba mengkaji opsi tersebut untuk diusulkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemerintah Kalurahan Patalan Bantul Sediakan Wisata Naik Andong Keliling Perdesaan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement