DBD Serang Klaten, 13 Orang Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN–Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Klaten hingga kini mencapai 1.146 kasus. Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan kasus DBD di wilayahnya telah merenggut nyawa 31 orang.
“Didominasi anak-anak [untuk kasus kematian],” kata Kepala Dinkes Klaten, Anggit Budiarto, saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Senin (11/11/2024).
Advertisement
Dinkes Klaten mengimbau warga Kabupaten Bersinar untuk rutin memberantas sarang nyamuk di sekitar tempat tinggal mereka. Apalagi, memasuki masa pancaroba dengan hujan mulai sering mengguyur. Imbauan itu disampaikan Dinkes menyusul
Anggit mengungkapkan jumlah kasus itu lebih banyak tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau 2023. Soal pola kasus DBD tahun ini, Anggit mengakui penularan DBD saat ini lebih ganas.
Pasalnya ada temuan transmisi transovarial virus dengue di Klaten. Sebelumnya penularan melalui nyamuk menggigit orang yang sudah terinfeksi virus dengue kemudian menyebarkan ke orang lainnya. Saat ini, jentik nyamuk sudah memiliki virus dengue. “Di tahun ini sudah ditemukan jentik yang memiliki virus itu. sehingga ini sangat berisiko penularannya. Karena, dari puluhan nyamuk itu jumlah jentiknya bisa mencapai ratusan ribu,” kata Anggit.
BACA JUGA: Ini Daftar Selebritas yang Pernah Terseret Kasus Judi Online
Lantaran hal itu, Anggit meminta warga tak terlena dengan terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Upaya itu seperti memastikan tidak ada jentik nyamuk bak-bak penampungan atau tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air.
Di Klaten, sudah terbentuk juru pemantau jentik (Jumantik). Tak hanya di level desa, Jumantik di tingkat keluarga juga sudah terbentuk. Namun, dia mengakui hingga kini pelaporan kegiatan para Jumantik itu belum maksimal. Anggit berharap kegiatan PSN itu menjadi kebiasaan yang dilakukan rutin kapan pun.
Dia juga mengimbau warga yang mengalami demam pada hari kedua segera dibawa ke pelayanan kesehatan. Jika perlu, petugas kesehatan di tingkat Puskesmas melakukan pemeriksaan laboratorium. Cara tersebut dilakukan agar bisa segera dilakukan penanganan jika didapati warga yang demam tersebut terkena virus dengue. “Kalau emmang hasilnya positif, harus ditindaklanjuti ke rumah sakit,” ungkap Anggit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Advertisement
Advertisement