Advertisement

Seorang Siswa SD di Solo Diduga Dianiaya Kakak Kelas hingga Patah Tulang Paha

Ahmad Kurnia Sidik & Dhima Wahyu Sejati
Senin, 28 Oktober 2024 - 08:37 WIB
Ujang Hasanudin
Seorang Siswa SD di Solo Diduga Dianiaya Kakak Kelas hingga Patah Tulang Paha Ilustrasi kekerasan. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Solo tengah menyelidiki dugaan kekerasan yang mengakibatkan seorang siswa mengalami luka di salah satu sekolah dasar (SD) negeri wilayah Serengan, Solo.

Hal itu disampaikan Kanit PPA Satreskrim Polresta Solo, AKP Sri Heni Sofianti, saat ditemui Espos di kantornya, Jumat (25/10/2024) sore. “Iya, aduan terkait dugaan [tindak kekerasan yang terjadi di salah satu SD] sudah masuk ke kami,” kata dia mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi.

Advertisement

Kendati demikian, Heni mengaku belum bisa menyampaikan secara terperinci terkait kasus dugaan kekerasan itu karena timnya saat ini masih melakukan rangkaian penyelidikan untuk mengungkap dengan jelas peristiwa tersebut.

“Kami saat ini sedang menyelidiki kejadian itu untuk mengungkap bagaimana sebenarnya peristiwa itu terjadi. Jadi detailnya belum bisa kami sampaikan,” jelasnya.

Informasi yang diperoleh Espos, seorang siswa kelas II SD di Serengan, Solo, berinisial Mh, 7, mengalami luka diduga akibat kekerasan yang dilakukan kakak kelasnya pada akhir September 2024 lalu. Korban mengalami patah tulang di bagian paha kirinya.

BACA JUGA: Siswa Madrasah Aliyah Korban Penganiayaan Masih Koma

Menurut sumber Espos, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 WIB di pelataran sekolah saat para siswa sedang mengikuti senam kesegaran jasmani (SKJ). Orang tua korban, Ft, saat dihubungi Espos, Jumat, mengatakan sebelum berangkat sekolah pada akhir September itu, anaknya dalam keadaan sehat.

Setelahnya, pada hari itu, dia dihubungi suaminya yang mengabarkan anaknya dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan rontgen. Hasil rontgen menunjukkan paha kiri korban mengalami patah tulang hingga tidak bisa berjalan.

Ft mengaku sudah meminta konfirmasi ke sekolah melalui rekannya. Lalu pihak sekolah memberikan keterangan kepadanya bahwa Mh patah tulang lantaran kecelakaan.

Namun, ketika ia menanyakan kepada sang anak, dia mendapat cerita yang berbeda. Ft mengatakan anaknya sampai sekarang belum bisa kembali masuk sekolah dan masih dirawat secara berkala di rumah. Dia pun memutuskan untuk melaporkan dugaan kekerasan tersebut ke polisi.

“Pada tanggal 11 Oktober 2024 dari keterangan anak saya di depan polisi ternyata dia didorong dan diinjak tiga kali di bagian paha kiri pada hari Jumat 27 September 2024 tersebut,” katanya ketika dihubungi Espos, Jumat (25/10/2024).

Terpisah, Kepala SDN tersebut, SY, ketika ditemui Espos di sekolah tersebut, Jumat, mengatakan terkait kejadian tersebut Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) dari internal sekolah sudah melakukan penanganan.

Ia memastikan tidak ada tindak kekerasan melainkan kecelakaan. TPPK juga sudah memberikan semua berkas terkait kejadian tersebut kepada Dinas Pendidikan Kota Solo. Termasuk mengikuti prosedur hukum di kepolisian.

Sekolah, kata dia, juga mengupayakan untuk membantu Mh agar segera pulih dan bisa segera kembali belajar di sekolah. Sekolah akan menyiapkan mekanisme agar siswa tersebut bisa menerima materi pembelajaran dari rumah.

Dia berharap komunikasi antara sekolah dan orang tua bisa berjalan lancar agar bisa memberikan yang terbaik bagi Mh. Dia ingin agar suasana belajar di lingkungan sekolahnya bisa nyaman dan kondusif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Para Menteri Kabinet Merah Putih dan Pejabat Eselon I Bakal Pakai Mobil Maung Mulai Pekan Depan

Sleman
| Senin, 28 Oktober 2024, 14:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement