Advertisement

Sambut Perpanas 2024, Kota Solo Mulai Bersolek

Newswire
Sabtu, 05 Oktober 2024 - 15:27 WIB
Maya Herawati
Sambut Perpanas 2024, Kota Solo Mulai Bersolek Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Kota Solo, Jawa Tengah mulai  bersolek. Pernak-pernik seperti baliho dan sejenisnya, memenuhi jalanan untuk menyambut gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas 2024).

Para atlet dan tim ofisial juga terlihat hilir mudik mempersiapkan diri untuk klasifikasi atlet maupun pembagian nomor sebelum tampil pada ajang yang menjadi multi-event olahraga disabilitas terbesar di Indonesia tersebut.

Advertisement

Peparnas bukanlah event atau acara yang asing  bagi Kota Solo yang kini terpilih untuk menjadi tuan rumah. Kota Solo  telah enam kali menjadi tuan rumah sejak penyelenggaraan kegiatan pertama kali pada 1957.

Kota Solo terpilih menjadi tuan rumah usai Sumatra Utara tak dapat melanjutkan diri sebagai tuan rumah karena keterbatasan arena dan peralatan.

Di ajang yang memasuki edisi ke-17 kali ini akan dimeriahkan oleh 4.625 atlet dan ofisial. Para atlet  akan memperebutkan medali emas pada gelaran pertandingan yang tersebar di empat kota yakni Kota Solo, Karanganyar, Sukoharjo dan Boyolali.

Selayang  Pandang

Untuk pertama kalinya pada Peparnas 2024 akan diikuti sebanyak 35 provinsi dari seluruh Indonesia. Jumlah tersebut memecahkan rekor partisipasi terbanyak sepanjang gelaran multi-cabang  yang dikhususkan bagi kelompok penyandang disabilitas tersebut.

​​​​Rekor partisipasi provinsi terbanyak sebelumnya dicatatkan pada Peparnas 2016 yang berlangsung di Jawa Barat  yang diikuti sebanyak 34 provinsi.

Pada Peparnas kali ini akan mempertandingkan total 18 cabang olahraga diantaranya para-panahan, para-atletik, para-bulu tangkis, boccia, para-catur, para-balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, para-tenis meja, judo tunanetra, para-angkat berat, para-menembak.

Selain itu, para-renang, para-taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda dan tenis kursi roda serta dua cabang olahraga eksibisi yakni para-e-sport dan bola basket kursi roda. Pemerintah menganggarkan sebanyak Rp290 miliar  untuk perhelatan Peparnas 2024.

Ajang yang mempertandingkan lebih dari 700 nomor pertandingan ini mengusung semangat  "bedo nanging digdoyo" atau yang dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia "berbeda namun digdaya".

Hal tersebut juga tercermin dalam pemilihan maskot dan logo Peparnas yang telah enam kali dilangsungkan di Kota Solo ini.

Maskot Peparnas kali ini menggunakan maskot Kerbau Bule yang diberi nama Slamet atau dalam bahasa Indonesia yang berarti selamat.

Kerbau Bule merupakan hewan yang dianggap istimewa dalam tradisi Keraton Kota Solo Hadiningrat. Dalam tradisi di Kota Solo, kerbau selalu menjadi simbol utama dalam upacara satu sura atau perayaan tahun baru Islam.

Maskot kerbau pada ajang Peparnas kali ini digambarkan mengenakan blangkon dan samir berwarna merah dan kuning yang dalam tradisi Keraton Kota Solo Hadiningrat diartikan sebagai penolak bala agar terhindar dari segala mara bahaya.

Sementara untuk busana, kerbau Slamet mengenakan busana kesatria Kota Solo dengan motif parang yang bermakna sebagai kekuatan dan semangat pantang menyerah.

Untuk logo, Peparnas 2024 mempunyai logo dengan dominasi keris dan burung perkutut. Keris mempunyai makna penggambaran keberanian, pahlawan dan keperkasaan. Sedangkan untuk burung perkutut bermakna kedamaian, kemapanan dan kebahagiaan.

BACA JUGA: Memberantas Peredaran Minuman Keras, Polres Bantul Memaksimalkan Tim Khusus

Kawah Candradimuka

Peparnas ke-17 yang kembali digelar di Kota Solo ini akan menjadi "kawah candradimuka" bagi kontingen Indonesia sebelum bersaing pada ajang Paralimpiade.

Peparnas yang akan berlangsung mulai 6 hingga 13 Oktober tersebut menjadi momentum bagi nyala api kontingen Merah Putih yang baru saja mencatatkan sejarah emas di ajang Paralimpiade Paris 2024.

Di ajang Paralimpiade 2024, tim kontingen Indonesia untuk pertama kalinya mempersembahkan medali terbanyak sepanjang keikutsertaan usai mengoleksi total 14 medali yang terdiri dari satu emas, delapan perak dan lima perunggu.

Menggodok atlet-atlet unggul di ajang Paralimpiade tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi perlu perjuangan  berpeluh-peluh untuk mampu mencetak atlet unggulan dunia.

Diperlukan perhatian dari semua kalangan terutama pemerintah dan federasi untuk melakukan penjaringan, pembibitan hingga proses pembentukan atlet yang dapat bersaing di tingkat tertinggi ajang para penyandang disabilitas tersebut.

Pada Peparnas kali ini masih tetap mempertahankan sistem kategorisasi yang pertama kali digunakan saat penyelenggaraan Peparnas 2021 yang berlangsung di Papua. Peparnas 2024 akan membagi atlet dalam dua kategori yakni kategori elite dan nasional.

Kategori elite merupakan kategori yang diperuntukkan bagi atlet yang pernah mencicipi medali Peparnas atau tampil pada ajang multi-cabang paralimpiade internasional mulai dari ASEAN Para Games hingga melangkah ke Paralimpiade.

Sedangkan atlet yang belum pernah memenangkan medali maupun mencicipi panggung multi-cabang paralimpiade internasional masuk dalam kategori nasional.

Dengan kategorisasi tersebut akan membuka peluang proses regenerasi yang berkelanjutan. Pasalnya atlet yang dikategorikan elite hanya bisa tampil di satu nomor pertandingan kategori elite.

Untuk atlet yang masuk kategori nasional, mereka nantinya diperbolehkan untuk bersaing pada dua nomor pertandingan yang masuk dalam kategori elite maupun kategori nasional.

Aturan ini tentu menjadi salah satu angin segar bagi atlet-atlet untuk unjuk gigi menunjukkan potensi semaksimal mungkin dan menarik perhatian untuk memperoleh panggilan pelatihan nasional (pelatnas).

Pada Papernas 2024, sebanyak 35 atlet yang menjadi kontingen Merah Putih pada ajang Paralimpiade Paris 2024 dipastikan akan tampil dan diharapkan mampu menularkan atmosfer sengit dan persaingan ketat bagi atlet-atlet yang masih minim jam terbang.

Papernas  harus menjadi panggung perdana untuk Indonesia mempersiapkan diri sebelum menghadapi ASEAN Para Games 2025 yang berlangsung di Thailand hingga ajang Paralimpiade Las Vegas 2026.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bedah Buku, Kalangan Akademisi Membedah Kekeliruan Hakim di Kasus Mardani Maming

Jogja
| Sabtu, 05 Oktober 2024, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Jogja lewat Diorama

Wisata
| Rabu, 02 Oktober 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement