Advertisement
Bocah yang Tenggelam di Embung Krobokan Boyolali Ditemukan Meninggal Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI–Seorang bocah laki-laki, Alfaris Ramadhani, 7, yang tenggelam di Embung Krobokan, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali pada Rabu (25/9/2024) lalu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia kamis (26/9/2024).
Kepala BPBD Boyolali, Suratno, menyampaikan korban atas nama Alfaris merupakan warga Sidomulyo RT 016/RW 001, Desa Krobokan, Kecamatan Juwangi. “Korban ditemukan pada Kamis sekitar pukul 08.20 WIB,” kata dia kepada wartawan, Kamis, dilansir dari espos.id.
Advertisement
Ia mengatakan BPBD Boyolali turut berduka cita atas meninggalnya Alfaris. Selanjutnya, Suratno menjelaskan kronologi tenggelamnya Alfaris dimulai pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB, korban beserta dua temannya bermain di halaman TK setempat.
Lalu, sekitar pukul 13.00 WIB, mereka pindah dan bermain di sekitar Embung Krobokan.
Sekitar pukul 14.30 WIB, orang tua mencari korban akan tetapi hanya menemukan sandal Alfaris di pinggir embung. Khawatir korban terjatuh ke embung, keluarga lalu melaporkan ke perangkat desa lalu diteruskan ke BPBD Boyolali.
Dari informasi yang didapatkan, warga sudah berusaha mengurangi kedalaman embung dengan cara disedot dari kedalaman 4 meter menjadi 2,5 meter. Tim gabungan juga menurunkan perahu rafting untuk melakukan upaya pencarian dan menjatuhkan jangka supaya korban ditemukan.
Proses pencarian hari pertama belum membuahkan hasil. Tim gabungan dari BPBD Boyolali, Basarnas, PMI Boyolali, Polsek Juwangi, Koramil Juwangi, dan sebagainya melanjutkan pencarian pada Kamis pukul 07.00 WIB.
Setelah ditemukan sekitar pukul 08.20 WIB, korban dievakuasi lalu diserahkan ke keluarga.
Pihak Puskesmas Juwangi juga melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, tidak ada tanda kekerasan dan dinyatakan murni kecelakaan air karena korban terpeleset dan jatuh ke embung.
“Kami juga mengimbau agar selalu memperhatikan kondisi di sekitar lingkungan Embung Krobokan. Jangan lupa memberikan edukasi kepada anak-anak dan remaja agar tidak bermain yang bisa menimbulkan potensi seperti korban tergelincir dan jatuh ke dalam embung,” kata dia.
Ratno juga mengimbau masyarakat secara luas untuk meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di embung. Ia juga meminta masyarakat tidak melanggar larangan yang dipasang di pinggir embung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : espos.id
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siswa SLB Negeri 2 Gunungkidul Dipukul Gurunya Pakai Tongkat Satpam, Begini Reaksi Pemda
Advertisement
Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement