Advertisement

7 Kecamatan di Klaten Diterjang Angin Kencang, Ini Kerusakannya

aufiq Sidik Prakoso
Selasa, 24 September 2024 - 14:47 WIB
Ujang Hasanudin
7 Kecamatan di Klaten Diterjang Angin Kencang, Ini Kerusakannya Kondisi pendapa di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Klaten, yang ambruk setelah diterjang hujan dan angin kencang, Senin (23/9/2024) malam. (Solopos - Taufiq Sidik Prakoso)

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN –Hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Senin (23/9/2024) sore, menyebabkan sejumlah rumah rusak dan pohon tumbang di tujuh kecamatan. Demikian dari catatan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Selain pohon tumbang, peristiwa itu mengakibatkan rumah rusak hingga pendapa ambruk. Berdasarkan data BPBD Klaten, hujan dengan intensistas sedang hingga lebat disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Klaten, Senin kemarin antara pukul 16.00 WIB hingga 19.00 WIB.

Advertisement

Kencangnya tiupan angin berdampak kerusakan di 10 desa/kelurahan yang tersebar di tujuh kecamatan. Ketujuh kecamatan itu yakni Klaten Tengah, Klaten Utara, Karangdowo, Karangnongko, Tulung, Kalikotes, serta Karanganom.

Jenis dampak kerusakan yakni empat rumah mengalami rusak ringan, satu rumah rusak berat, satu pendapa rusak berat, satu tempat usaha terdampak, delapan pohon tumbang, tujuh akses jalan terganggu, serta empat jaringan listrik terganggu.

Kerusakan terutama pohon tumbang yang melintang di jalan sudah dievakuasi hingga lalu lintas kembali lancar.

Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, menjelaskan tidak ada korban jiwa maupun pengungsian dampak hujan disertai angin kencang Senin. Terkait kejadian satu rumah rusak berat, Syahruna menjelaskan peristiwa itu terjadi di Desa Ringinputih, Kecamatan Karangdowo.

Rumah kosong milik salah satu warga Ringinputih berupa bangunan semipermanen rusak berat. Kondisi konstruksi rumah sudah rapuh hingga ambruk akibat guyuran hujan. Syahruna memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian itu.

Sementara itu, satu bangunan pendapa ambruk berada di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes. “Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut,” kata Syahruna saat dihubungi Esposin, Selasa (24/9/2024).

Syahruna menjelaskan saat ini mulai memasuki musim pancaroba. Pemkab segera mengeluarkan surat edaran (SE) berisi imbauan guna melakukan upaya kesiapsiagaan sebagai mitigasi dari bencana hidrometeorologi.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Siapkan Tim Khusus Guna Perkuat Panitia Peparnas XVII

“Segera nanti akan diterbitkan SE. Seperti memangkas ranting serta dahan pohon yang berdekatan dengan kabel serta bangunan. Selain itu mengecek kembali hingga memperkuat baliho-baliho dan lain-lain,” kata Syahruna.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak satu pendapa di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes ambruk diterjang angin kencang, Senin petang. Tidak ada korban jiwa atau luka dalam insiden ini. Namun sebuah sepeda motor rusak tertimpa bangunan pendapa.

Berdasarkan pantauan, bangunan pendapa itu berukuran sekitar 13 meter x 15 meter dan roboh. Lokasi pendapa di lahan yang berada di seberang kantor desa dan berdekatan dengan arena gantangan burung.

“Kejadiannya sore tadi. Hujan disertai angin kencang. Anginnya benar-benar muter seperti lisus itu. Kalau dilihat dari posisi saat ini [posisi pendapa ambruk], robohnya itu seperti mengikuti pusaran angin,” kata Kepala Desa (Kades) Gemblegan, Waloya, saat berbincang dengan Esposin, Senin malam.

Waloya menjelaskan tidak ada korban jiwa dari kejadian itu. Namun, ada satu sepeda motor warga yang rusak tertimpa reruntuhan bangunan pendapa.

Sebelum kejadian, ada dua orang yang berteduh di pendapa dan memarkirkan sepeda motor di tempat tersebut. Kedua orang itu kemudian diperingatkan oleh seorang petugas kebersihan kawasan tersebut agar mereka pindah lokasi berteduh.

Belum lama pindah lokasi berteduh, angin kencang merobohkan pendapa. “Sepeda motor sempat terkubur reruntuhan. Tetapi sudah bisa dievakuasi,” jelas Waloya.

Waloya memperkirakan nilai kerugian akibat kejadian itu sekitar Rp150 juta. Pendapa dibangun sekitar empat tahun lalu dan kerap digunakan berbagai kegiatan seperti hajatan hingga pengajian. Pemerintah desa bersama warga dan sukarelawan membersihkan reruntuhan pendapa pada Selasa pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Berikut Cara Mudah Membeli Tiket KA Bandara YIA via Online

Jogja
| Kamis, 26 September 2024, 02:17 WIB

Advertisement

alt

Melihat Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani, Selalu Ramai Pengunjung

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement