Warga Tiga Desa di Klaten Diminta Tak Terlena dengan Status Gunung Merapi
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Warga di tiga desa yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi diminta untuk tak terlena dengan status Merapi yang tak berubah selama hampir empat tahun terakhir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten meminta warga untuk tetap siap siaga dengan berbagai kemungkinan ancaman erupsi gunung tersebut.
Advertisement
Permintaan itu disampaikan ke warga melalui sarasehan yang digelar secara bergiliran di tiga desa tersebut pada Rabu-Jumat (7-9/8/2024). Dalam sarasehan itu disampaikan informasi tentang kondisi aktivitas vulkanik Gunung Merapi terkini sekaligus pembaruan data warga hingga aset. Ada pun tiga desa yang menjadi lokasi sarasehan yakni Tegalmulyo, Balerante, serta Sidorejo. Ketiga desa itu berada di Kecamatan Kemalang.
Selain dari BPBD, sarasehan yang menghadirkan sukarelawan serta warga KRB III itu menghadirkan narasumber dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) serta BPBD Provinsi Jawa Tengah (Jateng). “Jadi rencana kami awalnya mau mengadakan simulasi. Tetapi simulasi anggapannya memancing. Akhirnya kami adakan dalam bentuk sarasehan. Dalam sarasehan itu disampaikan posisi aktivitas gunung seperti apa, sekaligus untuk update jumlah penduduk, termasuk ternak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, Rabu (21/8/2024).
Sarasehan itu sekaligus menyegarkan kembali upaya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana erupsi yang sebelumnya sudah dilakukan dengan level aktivitas Merapi yang berada pada status siaga sejak 20 November 2020. “Termasuk bagaimana skenario ketika terjadi erupsi dan harus mengungsi, di mana tempat evakuasi sementara termasuk untuk ternaknya,” kata Syahruna.
BACA JUGA: PDIP Bakal Daftarkan Calon ke KPU 27 Agustus 2024 Mengacu Aturan Putusan MK Soal Pilkada
Terkait dengan aktivitas vulkanik Merapi, Syahruna mengatakan setiap hari gunung yang berada di empat kabupaten di dua provinsi itu terus mengeluarkan guguran. Syahruna mengatakan rekomendasi BPPTKG terutama untuk wilayah Klaten relatif masih sama. “Kami tekankan lagi untuk kegiatan ronda dihidupkan sembari mengamati aktivitas Merapi,” jelas Syahruna.
Salah satu sukarelawan asal Desa Sidorejo, Jenarto, mengatakan sarasehan yang digelar BPBD kepada warga yang tinggal di KRB III bertujuan menyegarkan kembali kesiagsiagaan terhadap ancaman erupsi Merapi. “Kegiatannya me-refresh tugas pokok dan fungsi BPBD, kemudian informasi perkembangan aktivitas terkini. Prinsipnya harus selalu waspada menyikapi aktivitas Merapi yang intensitasnya masih tinggi,” kata Jenarto.
Soal kesiapsiagaan warga, Jenarto mengatakan tak banyak perubahan sejak aktivitas Merapi berada di level siaga per November 2020. Upaya kesiapsiagaan itu seperti selalu memperbarui informasi terkait informasi Merapi terkini.
Sukarelawan juga sebelumnya sudah memasang poster terkait informasi tentang Catur Gatra Ngadepi Bebaya hingga terus memperbarui data penduduk dan aset warga terutama ternak di wilayah KRB III. Warga juga menyiapkan tas siaga bencana di masing-masing rumah yang berisi berbagai surat-surat berharga.
Soal status Merapi berada di level siaga yang hampir empat tahun, Jenarto mengatakan hal itu menjadi salah satu pemikiran para sukarelawan. Dengan lamanya status itu dikhawatirkan membuat sebagian warga terlena.
Salah satu warga Desa Sidorejo, Yono, 36, mengungkapkan selama ini aktivitas warga di lereng Gunung Merapi biasa-biasa saja meski level aktivitas Merapi berada pada status siaga sejak 2020. Warga tetap beraktivitas biasa seperti beternak hingga berkebun. Seperti aktivitas yang dilakukan Yono berkebun di wilayah kawasan Sapuangin, Desa Tegalmulyo. “Menanggapi Merapi bagi kami hal biasa. Karena memang setiap hari kami hidup di Merapi dan hidup berdampingan [dengan ancaman bahaya erupsi]. Kami pahami karakter Merapi seperti apa,” kata Yono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satu-satunya yang Gelar Kampanye Akbar, Heroe-Pena Gandeng 15.000 Kawula Muda
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Advertisement
Advertisement