Advertisement

Promo November

Program Makan Siang Gratis Diuji Coba di Tiga Sekolah di Solo

Newswire
Rabu, 24 Juli 2024 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Program Makan Siang Gratis Diuji Coba di Tiga Sekolah di Solo Ilustrasi siswa makan siang / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Program makan siang gratis yang menjadi program unggulan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka diuji coba di Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah.

Uji coba program yang kini bernama makan bergizi gratis ini menyasar tiga sekolah di Solo. Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa di Solo, Rabu (24/7/2024) mengatakan tiga sekolah yang ditunjuk semua ada di wilayah Kecamatan Jebres, yakni SDN Tugu, SDN Sabranglor dan SDN Jagalan.

Advertisement

Ia mengatakan kegiatan yang diselenggarakan Kamis (25/7/2024) tersebut menggunakan anggaran dari CSR pihak swasta. Meski demikian, ia tidak mengetahui perusahaan mana saja yang terlibat memberikan CSR pada program tersebut.

Menurut dia, uji coba makan bergizi gratis tersebut akan dilakukan sebanyak dua sesi. Sesi pertama dilakukan selama dua minggu, yakni dari tanggal 25 Juli-8 Agustus 2024.

Sedangkan sesi kedua akan berbeda sekolah, namun pihaknya belum dapat memastikan mana saja sekolah yang akan ditunjuk sebagai lokasi uji coba makan bergizi gratis sesi kedua, termasuk waktu pelaksanaannya.

Ia mengatakan uji coba ini akan menyasar ke seluruh siswa sekolah yang ditunjuk.

BACA JUGA: Proyek ITF Bawuran Bakal Terima Investasi Rp17 Miliar, Sekda Bantul: Bukan Dana Pinjam

Sementara itu, terkait dengan anggaran per porsinya, ia belum dapat memastikan. Ia hanya memastikan makanan tersebut mengandung nutrisi baik untuk para siswa.

"Kalau bicara memenuhi gizi kan ada protein, karbohidrat, lemak. Standard minimal ya Rp15.000, tapi saya kira bukan masalah angka tapi konsistensi, komitmen," katanya.

Ia mengatakan program tersebut merupakan upaya pemerintah mempersiapkan generasi emas sejak dini.

"Anak-anak yang lahir di Indonesia perlu perhatian khusus, karena stunting merupakan momok generasi mendatang. Secara nasional kan sekitar 22 persen. Di berbagai wilayah ada yang rendah dan tinggi. Dengan program itu, perlu dukungan pemerintah daerah untuk mengikuti program ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

20 Bidang Tanah Wakaf dan Masjid Kulonprogo Terdampak Tol Jogja-YIA

Kulonprogo
| Jum'at, 22 November 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement