Advertisement

Kecelakaan Maut Minibus dan Truk di Boyolali, Polisi Keluarkan Hasil Olah TKP

Nimatul Faizah
Sabtu, 13 Juli 2024 - 20:27 WIB
Maya Herawati
Kecelakaan Maut Minibus dan Truk di Boyolali, Polisi Keluarkan Hasil Olah TKP Tim TAA Polda Jateng bersama Satlantas Polres Boyolali saat olah TKP kejadian lakalantas minibus sundul truk di KM 497800 B, Sindon, Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/7/2024). -- Istimewa - Polres Boyolali

Advertisement

Harianjogja.com, BOYOLALI–Olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan di lokasi kecelakaan lalu lintas maut antara minibus Isuzu Elf yang menabrak truk, Sabtu (13/7/2024), di Tol Solo-Semarang KM 497+800 B, Sindon, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Boyolali, Iptu Budi Purnomo, menyampaikan dari olah TKP ternyata tidak ditemukan bekas pengereman.

Advertisement

“Dugaan pertama sopir mengantuk, kedua ada kemungkinan rem blong,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Sabtu sore.

Untuk memastikan apakah terjadi rem blong atau tidak, Budi menjelaskan kepolisian harus menggandeng pihak terkait seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Isuzu.

Dari hasil olah TKP kecelakaan maut minibus seruduk truk di tol Boyolali itu dia mengatakan tidak ada jejak pengereman terlihat. Budi menyampaikan lokasi kejadian berada di lajur kiri. Truk sudah sesuai dengan lajurnya.

Selanjutnya, Budi mengatakan dari olah TKP yang dilaksanakan, kepolisian menemukan bekas seperti jejak hentakan pertama benturan antara Isuzu Elf dengan truk pengangkut hebel.

Setelah menemukan titik yang diduga jadi benturan pertama, ditemukan pula lokasi berhentinya kendaraan Elf dengan truk. Ia mengatakan minibus pengangkut rombongan SD Darul Falah Surabaya setelah menabrak truk tidak langsung berhenti.

BACA JUGA: Sepekan Terakhir Gunung Merapi Keluarkan Ratusan Guguran Lava

“Akan tetapi sempat terseret truk sekitar 80 meter. Bisa terseret karena kan waktu nabrak sempat Elf menempel di bumper belakang truk. Akan tetapi truknya enggak bisa langsung berhenti, karena ada muatan berat yaitu batu bata ringan atau hebel,” jelasnya.

Kemudian, ia mengatakan berdasarkan keterangan minibus Elf melaju dengan kecepatan 100 km/jam. Akan tetapi, kepolisian bakal menyelidiki terkait kecepatan sebenarnya.

“Apakah itu overload? Tidak, karena sudah sesuai dengan jumlah tempat duduk,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, kecelakaan lalu lintas atau laka lantas maut terjadi di Tol Solo-Semarang KM 497+800 B atau arah Solo ke Semarang wilayah Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/7/2024) dini hari. Dalam kecelakaan tersebut, enam orang meninggal dunia.

Dalam laka lantas ini, dua kendaraan terlibat kecelakaan yaitu minibus Isuzu Elf pelat nomor AG 7710 V dengan truk pelat nomor H 8593 NG.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menyampaikan ada enam orang meninggal dunia, 14 luka ringan, dan dua orang selamat.

“Sopir dalam keadaan luka ringan, enam orang meninggal di tempat, itu orang Jawa Timur. Total di dalam Elf ada 22 penumpang termasuk sopir,” kata dia saat ditemui di lokasi kecelakaan, Sabtu (13/7/2024).

Dia mengatakan kronologi berawal dari Isuzu Elf berjalan dari arah Surabaya menuju tujuan akhir Jogja. Pada saat itu, Elf berjalan di lokasi lalu menabrak truk yang berjalan di depannya di lajur kiri.

“Ada dua kemungkinan [penyebab kecelakaan], yang pertama mengantuk. Yang kedua, apakah itu terjadi over kapasitas sehingga kurang berfungsinya daya kerja rem sehingga dalam keadaan blong. Kami akan kembangkan di tahap penyelidikan dan penyidikan oleh ahli,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Nahdliyyin Cangkringan Deklarasikan Dukungan untuk Harda-Danang di Pilkada Sleman 2024

Sleman
| Jum'at, 18 Oktober 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Komunitas Vespa di Jogja Memulai Perjalanan ke Sabang Demi Mendapatkan Biji Kopi Lokal Setiap Daerah

Wisata
| Rabu, 16 Oktober 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement