Advertisement

Muncul Pro dan Kontra, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Paragon Dihentikan

Newswire
Kamis, 04 Juli 2024 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Muncul Pro dan Kontra, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Paragon Dihentikan Festival kuliner nonhalal di Mal Solo Paragon Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2024). ANTARA - Aris Wasita

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Festival Pecinan Nusantara yang diselenggarakan di Mal Solo Paragon Surakarta, Jawa Tengah, dihentikan sementara sebagai buntut munculnya pro dan kontra dari sejumlah pihak. Diketahui festival ini merupakan festival yang menyajikan ragam kuliner nonhalal.

Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mall Veronica Lahji di Solo, mengatakan untuk sementara ini pihak mal belum dapat memberikan kepastian kelanjutan dari festival. "Sambil menunggu arahan terbaik dari pejabat setempat," katanya, Kamis (4/7/2024).

Advertisement

Pantauan di lokasi acara, festival yang terselenggara di atrium mal tersebut pagi ini sekelilingnya ditutup kain hitam. Tidak ada konsumen yang datang ke festival tersebut.

Sejumlah pedagang terlihat beraktivitas di stan masing-masing. Terkait hal itu, Vero mengatakan para pedagang harus tetap mengurus dagangannya mengingat ada beberapa jenis makanan yang rawan busuk.

Meski demikian, ia memastikan tidak ada aktivitas jual beli di festival tersebut.

Sebelumnya, Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menemui perwakilan Pemerintah Kota Surakarta untuk melakukan audiensi mengenai festival kuliner makanan nonhalal di Solo Paragon Mal.

Humas DSKS Endro Sudarsono mengimbau umat Muslim untuk  tidak ikut dalam festival tersebut.

Ia juga menyoroti spanduk pemberitahuan yang dinilai terlalu vulgar. Menurut dia, spanduk pemberitahuan seharusnya terpasang secara terbatas dan tidak terlalu vulgar.

"Karena warga resah, ini terlalu vulgar walaupun kami cukup menghargai makanan dari yang nonmuslim. Tidak boleh memaksakan kehendak, maka sifatnya adalah imbauan dan pernyataan sikap," katanya.

Pada audiensi tersebut, pihaknya meminta Pemkot Surakarta lebih selektif memberikan izin.

Terkait dengan hal itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Surakarta Indradi mengatakan dalam hal ini Kesbangpol tidak menerbitkan izin.

"Itu kan izin keramaian, kalau izin keramaian di Polri. Kalau di Kesbangpol tidak ada kewenangan ya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sultan Jogja Perintahkan Penutupan Semua Tambang Ilegal di DIY

Jogja
| Senin, 08 Juli 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mencicip Nasi Jamblang Khas Cirebon di Kota Jogja

Wisata
| Sabtu, 06 Juli 2024, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement