Advertisement

Pemkab Klaten Beli Lahan SMA dari Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Solo

Taufiq Sidik Prakoso
Selasa, 18 Juni 2024 - 19:57 WIB
Maya Herawati
Pemkab Klaten Beli Lahan SMA dari Uang Ganti Rugi Tol Jogja-Solo SDN di Tlogowatu, Kemalang, yang menjadi lokasi kampus 2 atau kelas jauh SMAN 1 Karangnongko, Klaten. Foto diambil Senin (17/7/2023). - Solopos - Taufiq Sidik Prakoso

Advertisement

Harianjogja.com, KLATEN—Pemkab Klaten sudah membeli lahan untuk memenuhi harapan warga Kemalang, agar dibangun sekolah setingkat SMA/SMK di wilayah lereng Gunung Merapi tersebut. Pembelian lahan ini menggunakan uang ganti rugi tol Jogja-Solo.

Lahan yang berada di Desa Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, akan dihibahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) agar bisa dipakai untuk membangun sekolahan yang diimpikan warga sejak lama.

Advertisement

Sebagai informasi, pengadaan sarana dan prasarana untuk pendidikan setingkat SMA/SMK menjadi kewenangan Pemprov dan Pemkab hanya menyediakan lahan. Lahan yang dibeli Pemkab di Desa Tlogowatu berbatasan dengan wilayah Desa Dragan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Tamansari juga tidak memiliki sekolah setingkat SMA/SMK sederajat.

Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono, membenarkan Pemkab sudah membeli tanah di wilayah Tlogowatu. Tanah yang disiapkan untuk dihibahkan ke Pemprov tersebut dibeli dengan uang ganti rugi tanah aset Pemkab yang terkena proyek tol Jogja-Solo (Joglo).

Nilai uang ganti rugi atas aset Pemkab yang terkena proyek tol itu sekitar Rp2,5 miliar. “Ada aset Pemkab yang kena tol sehingga mendapatkan uang ganti untung dan dibelikan tanah untuk pembangunan sekolah di Kecamatan Kemalang,” kata Jajang, Selasa (18/6/2024).

BACA JUGA: Rencana Bansos untuk Korban Judi Online Sangat Berisiko, Ini Kata Ekonom

Luas tanah yang dibeli Pemkab itu mencapai 7.000-8.000 meter persegi. Soal pembangunan sekolahnya, Jajang menjelaskan akan dilakukan oleh Pemprov sesuai kewenangannya. “Jadi kami menyediakan tanahnya, nanti kami hibahkan ke provinsi. Nanti provinsi yang akan membangun sekolahnya,” jelas Jajang.

Jajang menjelaskan luas tanah yang disiapkan sudah sesuai persyaratan untuk pembangunan gedung sekolah yakni minimal 6.000 meter persegi. Jajang optimistis proses hibah tanah Pemkab ke Pemprov selesai tahun ini. “Provinsi mau membangun juga harus jelas dulu asetnya. Soal hibah saat ini dalam proses. Provinsi saya kira juga sudah mengalokasikan [anggaran pembangunan SMA/SMK di Kemalang] meski baru beberapa lokal dulu yang dibangun,” kata Jajang.

Setelah SMA/SMK dibangun di wilayah Kecamatan Kemalang, Jajang berharap tak ada lagi warga di wilayah lereng Gunung Merapi itu yang kesulitan melanjutkan sekolah selepas lulus SMP.

Kepala Desa (Kades) Tlogowatu, Suprat Widoyo, mengatakan lahan yang dibeli Pemkab untuk pembangunan SMA/SMK itu merupakan tanah pribadi warga. Lokasinya cukup strategis dan berdekatan dengan permukiman. “Di sampingnya ada masjid serta ada lapangan. Untuk prosesnya tanah sudah dibeli, soal sudah dihibahkan ke Pemprov atau belum, kami belum tahu,” kata Suprat.

Sebagai informasi, adanya sekolah tingkat SMA/SMK di Kemalang, Klaten, sudah diimpikan oleh warga sejak lama. SMA/SMK terdekat dengan wilayah itu yakni SMAN 1 Karangnongko.

Lantaran terbentur jarak pada zonasi serta kuota terbatas, tak sedikit anak lulusan SMP dari Kecamatan Kemalang tidak bisa diterima di SMAN tersebut. Hingga muncul inisiatif untuk mengadakan kelas jauh SMAN 1 Karangnongko di wilayah Kemalang sembari mengusulkan pembangunan SMA/SMK.

Inisiatif membuat kelas jauh itu terwujud dengan memanfaatkan dua ruangan di SDN 1 Tlogowatu sebagai kampus 2 SMAN 1 Karangnongko sejak 2021. Para siswa di kelas jauh itu berasal dari wilayah Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali.

Namun, hanya ada dua ruang kelas yang bisa dimanfaatkan di SDN 1 Tlogowatu untuk kelas jauh SMAN 1 Karangnongko. Sementara, tiap tahun siswa di kelas jauh itu bertambah oleh siswa baru.

Hingga pada awal tahun ajaran baru 2023/2024, sebagian siswa tak bisa tertampung di kelas jauh lantaran tak ada ruang. Sebagian siswa kelas jauh kini menempati aulaBbalai Desa Tlogowatu yang difungsikan sebagai ruang kelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

74 Rumah dan 1 Gedung di Bong Suwung Bakal Dibongkar PT KAI Daop 6

Jogja
| Sabtu, 28 September 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Menyusuri Assos, Permata di Aegean Utara Turki

Wisata
| Sabtu, 28 September 2024, 01:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement