Tolak Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, PKS Solo Dorong DPP Ambil Sikap Oposisi
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO–Penolakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk gabung ke koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukan hanya dari partai gelora, namun juga dari kadernya sendiri, seperti yang terjadi di Solo.
DPD PKS Kota Solo menolak opsi bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Advertisement
Mereka mengusulkan agar DPP PKS mengambil posisi oposisi lima tahun ke depan. “Wah kalau PKS gabung ke koalisi pemerintahan, kami susah dong di daerah,” ungkap Ketua DPD PKS Solo, Daryono, Kamis (2/5/2024) pagi.
Dia menjelaskan banyak kader dan simpatisan PKS Solo yang lebih memilih menjadi oposisi, ketimbang bergabung koalisi pemerintahan. Dia meyakini kondisi yang sama terjadi di daerah-daerah lain, dan secara nasional.
“Jadi kami menolak opsi bergabung koalisi pemerintah,” tegas dia. Daryono meyakini dengan konsisten menjadi oposisi pemerintah, PKS bakal semakin besar. Dia mencontohkan perkembangan PKS Solo di Pemilu 2019 dan 2024.
Terjadi pertambahan suara secara signifikan untuk PKS saat itu. “Pemilu 2020 suara kami naik signifikan. Pada Pemilu 2024 pun suara PKS Solo kembali meningkat. Perolehan kursi DPRD Solo PKS naik dari lima menjadi tujuh,” terang dia.
BACA JUGA: PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
Daryono meyakini banyak simpatisan dan kader PKS yang akan kecewa bila DPP memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah. Lebih parah lagi mereka berpotensi meninggalkan PKS, berganti ke parpol lainnya.
“Dengan pertimbangan kebesaran partai dan sesuai aspirasi teman-teman, kami ingin PKS tetap berada di jalur oposisi,” tandas dia.
Terpisah, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, tersenyum, saat ditanya peluang bergabungnya PKS. Dia seolah sudah tahu apakah PKS akan bergabung koalisi pemerintahan atau tidak. Namun dia tak mau memberikan pernyataan.
“Itu nanti yang menjawab Pak Presiden terpilih saja,” tutur Gibran, Selasa (30/4/2024) siang.
Isu akan bergabungnya PKS di koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran belakangan santer beredar. Isu tersebut banyak disorot karena PKS berada di koalisi yang berbeda pada Pilpres 2024. Saat itu PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement