Advertisement
Ratusan Warga Berebut Jenang di Festival Jenang Solo
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Seratusan warga berebut jenang gratis dalam gelaran Festival Jenang Solo yang digelar di Koridor Ngarsapura, Jl. Diponegoro, Keprabon, Banjarsari, Solo, Sabtu (17/2/2024).
Warga sudah bergerombol di Koridor Ngarsopuro sejak pukul 08.00 WIB. Mereka menunggu pembagian jenang gratis yang sudah tersedia sejak pagi.
Advertisement
Warga asal Pasar Kliwon, Endang Sri Rahayu, rela datang sejak pukul 08.00 WIB untuk berebutan jenang gratis. Dia mengaku sudah dua kali datang ke Festival Jenang Solo.
“Seneng ya dapat macam-macam [jenang], dapat tiga cup. Saya paling seneng jenang grendul, yang coklat ada bulat-bulatnya,” kata dia ketika ditemui di lokasi acara, Sabtu.
Dia mengaku berhasil mendapatkan empat cup jenang untuk diberikan ke anaknya di rumah. Sedangkan jenis jenang yang dia dapat adalah jenang sumsum, jenang grendul, dan jenang pati.
Festival Jenang Solo ternyata juga menarik bagi orang luar kota. Seperti pengunjung asal Wonosobo, Ika Setyningrum. Meski dia sudah menetap di Solo selama tiga tahun, ini merupakan kali pertamanya berkunjung ke Festival Jenang Solo.
BACA JUGA: 3 Kuliner Jenang di Jogja Dimasak dengan Cara Tradisional
Dia mengatakan selama dirinya berkeliling di sejumlah stand, banyak jenis jenang yang tidak dia ketahui. Baginya ini menjadi sarana belajar tentang jenis-jenis jenang yang berhubungan dengan Kota Solo.
“Jadi agak unik ya jenang-jenangnya yang ada di sini ya. Banyak aneka macam jenang, baju adatnya ya macam-macam, makanya seru,” kata dia. Ika berharap acara bisa terus berlangsung dan tambah meriah.
Festival Jenang kali ini diadakan juga dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-279 Kota Solo yang jatuh pada 17 Februari 2024. Selain juga memperingati Mangayubagya Jumenengan K.G.P.A.A. Mangkunegara X.
Pegiat Yayasan Jenang Indonesia, Heru Mataya, mengatakan penyelenggaraan sengaja dilaksanakan pada HUT Kota Solo sebagai pengingat warga tentang hari lahir kotanya. Dia mengatakan terkadang warga tidak tahu tentang hari lahir Kota Bengawan itu sendiri.
“Yang merayakan kadang-kadang hanya pemerintah, terus tidak ada perayaan dari masyarakat. Seharusnya perayaan itu dirayakan tidak hanya dari atas ke bawah, tapi juga dari masyarakat, karena ini ulang tahun kota,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com secara terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Siswa SLB Negeri 2 Gunungkidul Dipukul Gurunya Pakai Tongkat Satpam, Begini Reaksi Pemda
Advertisement
Bikin Seru Staycation Anda di Oktofest Super Sale Hotel Grand Rohan Jogja
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement