Advertisement

Kasus Penembakan di Karanganyar Ditangani Polda Jateng

Indah Septiyaning Wardani
Minggu, 28 Januari 2024 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Kasus Penembakan di Karanganyar Ditangani Polda Jateng Ormas Brigade Umar Bin Khattab berunjuk rasa menuntut Kapolres Karanganyar dipecat buntut kasus penembakan dua anggota mereka di Colomadu. Foto diambil Sabtu (27/1/2024) di Boyolali. Solopos - Ni’matul Faizah

Advertisement

Harianjogja.com, KARANGANYAR—Kasus penembakan orang tak dikenal menimpa warga Banyudono, Kabupaten Boyolali, Yudha Bagus Setiawan, 32, Jumat (26/1/2024) malam. Kasus yang menyebabkan Yudha meninggal dunia ini kini ditangani Polda Jawa Tengah.

Polisi hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan Ditreskrimum Polda Jateng dan Polres Karanganyar bersama-sama menangani kasus tersebut. Pihaknya akan menggelar gelar perkara untuk melihat kerangka jelas terjadinya kasus penembakan tersebut.

Advertisement

“Bagaimana kronologi kasusnya akan kita lihat di gelar perkara. Kalau sudah jelas nanti kita sampaikan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Minggu (28/1/2024).

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan perkembangan kasus penembakan orang tak dikenal di Colomadu masih dalam proses penyelidikan bersama Polda Jateng. Kasus ini menjadi perhatian khusus bagi jajaran aparat kepolisian.

Terkait dengan tersangka, Kapolres pun belum menyampaikannya. Yang jelas Kapolres mengatakan sudah meminta keterangan saksi dan mengumpulkan data di lokasi kejadian. “Berapa jumlah saksinya yang pasti sudah banyak. Ini menjadi ekstra atensi kami,” kata Kapolres.

Sebelumnya warga Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Yudha Bagus Setiawan, ditembak oleh orang tak dikenal di wilayah Todan, Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar pada Jumat (26/1/2024) malam.

BACA JUGA: Puluhan Calon Pekerja Migran Ilegal Dideportasi via YIA Kulonprogo, Begini Modusnya

Akibat luka tembakan tersebut korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian. Informasi yang dihimpun Solopos.com, korban diduga merupakan anggota laskar Umar Bin Khattab dari wilayah Klaten. Malam kejadian itu, korban diduga hendak melakukan aksi sweeping tembak sabung ayam atau perjudian di wilayah Tohudan.

Namun, nahas saat di lokasi korban mendapatkan perlawanan dari kelompok orang tak dikenal. Kelompok tersebut sampai mengeluarkan senjata api hingga korban tersungkur dan meninggal dunia.

Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono saat dikonfirmasi informasi tersebut membenarkannya. Dia menerima informasi dugaan anggota laskar dari laskar Umar Bin Khattab ini meninggal dunia karena luka tembak orang tak dikenal dari grup whatsapp (WA).

“Ya saya dengar informasi itu di grup WA. Informasinya memang seperti itu meninggal dunia saat akan melakukan sweeping judi di Colomadu,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Sabtu (27/1/2024) pagi.

Endro meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas dugaan meninggalnya anggota laskar tersebut. Polisi juga diminta segera menangkap pelaku. Selain itu aparat kepolisian diminta tak segan-segan untuk memberantas praktik perjudian sehingga kejadian seperti itu tak terulang kembali.

“Sekecil apapun terkait informasi perjudian segera ditindaklanjuti agar peristiwa serupa tak terulang lagi,” pintanya.

Sebelum kejadian, Laskar Umar Bin Khattab telah menyerahkan surat pemberitahuan yang ditujukan kepada Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumotoy. Surat tersebut memberitahukan bahwa akan ada gelaran sabung ayam di wilayah Todan, Tohudan pada Jumat siang hingga selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Joko Pinurbo Meninggal, Kemendikbudristek: Penyair Legendaris Tuai Beragam Penghargaan

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement