Advertisement

Karnaval Batik Winogiren di Alun-Alun Wonogiri Menjadi Magnet Penonton

Muhammad Diky Praditia
Minggu, 15 Oktober 2023 - 17:07 WIB
Maya Herawati
Karnaval Batik Winogiren di Alun-Alun Wonogiri Menjadi Magnet Penonton Peserta Karnaval Batik Wonogiren berjalan menampilkan busana batik Wonogiren yang dikreasikan aneka rupa di kawasan Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Minggu (15/10/2023). - Solopos - Muhammad Diky Praditia

Advertisement

Harianjogja.com, Wonogiri—Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri, Minggu (15/10/2023) pagi riuh dengan warga yang berkumpul menyaksikan karnaval batik. Peragaan busana batik khas Wonogiri yang dikreasikan aneka rupa itu diharapkan bisa mempromosikan batik Wonogiren ke khalayak lebih luas.

Acara yang dimulai sekitar 07.30 WIB ini diikuti setidaknya 98 peserta. Masing-masing dari mereka mengenakan batik yang mewakili lembaga atau komunitas.

Advertisement

Karnaval dimulai dari Pendapa Rumah Dinas Bupati kemudian berjalan di Jl Kartini dan terakhir di Jl Pemuda atau bundaran Patung Sukarno sekaligus penilaian untuk menentukan juara kostum terbaik.

Karnaval batik Wonogiren itu ditonton seribuan orang yang menyaksikan acara itu di sepanjang jalan yang dilewati peserta karnaval. Bidikan kamera handphone warga pun tidak henti-henti memotret peserta yang berlenggok-lenggok mengenakan kostum batik Wonogiren yang unik.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (KUKM Perindag) Wonogiri, Nugroho Liestyono, mengatakan karnaval batik Wonogiren diselenggarakan untuk mempromosikan kain batik khas Wonogiri.

Sebagaimana diketahui, motif Batik Wonogiri memiliki kekhasan tersendiri yaitu berupa motif remukan atau pecah-pecah. Motif itu disebut hanya ada di Wonogiri. Nugroho menyebut kegiatan itu merupakan kali pertama penyelenggaraan karnaval batik skala besar sekaligus dilombakan.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian peringatan Sumpah Pemuda 2023 dan peringatan Hari batik Nasional. Pemkab menyelenggarakan karnaval batik karena menilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan sehingga memberi ciri baru pada Wonogiri.

Dia menyebut, secara kualitas batik Wonogiren tidak kalah dengan batik dari daerah lain, baik batik tulis maupun cap. Selain karnaval, ada juga acara bazar batik.

“Warga bisa langsung melihat-lihat atau membeli batik di stan-stan yang sudah tersedia di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri,” ujar Nugroho.

Selain itu, lanjut Nugroho, tersedia bazar makanan tradisional, kopi, dan produk kerajinan tangan UMKM Wonogiri. Dia menyebut ada 50 stan yang diisi 76 pelaku UMKM yang terdiri atas 15 stan kopi, 10 stan batik dan kerajinan tangan.

BACA JUGA: Kementan Keluarkan Rekomendasi Impor 1,1 Juta Ton Bawang Putih

Kemudian 15 stan kuliner klangenan dan 10 stan camilan dan minuman kontemporer. Pameran dan bazar dibuka selama tiga hari mulai pukul 09.00 WIB-21.00 WIB.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan tujuan dari kegiatan itu adalah memberikan panggung untuk produk-produk batik Wonogiri. Di sisi lain, kegiatan yang mendatangkan massa juga sebagai cara agar perputaran uang terus bergulir di level akar rumput.

Dari kegiatan karnaval batik dan bazar kuliner akan memberikan multiplier effects terhadap ekonomi karena banyak pihak dan kalangan dari berbagai sektor terlibat.

“Seluruh potensi kalau dikelola secara profesional mempunyai prospek yang strategis. Goal lainnya, menciptakan keamanan, ketertiban, dan kenyamanan masyarakat. Kegiatan-kegiatan semacam itu memberikan ruang, harapan, dan apresiasi yang sama bagi semua orang, itu yang kami lakukan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement